SIDOARJO - Dinas Kelautan dan Perikanan Pemerintah Kabupaten
Sidoarjo, Jawa Timur, mendorong petambak di daerah ini menggunakan pakan yang
sudah dicampur dengan enzim untuk meningkatkan hasil panen mereka.
Kepala Bidang Sumber Hayati Perikanan Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Sidoarjo Alfi Handayani, di Sidoarjo, Jumat (3/6),
mengatakan memberikan pakan yang sudah dicampur dengan enzim mampu meningkatkan
pencernaan dari ikan yang dibudidayakan tersebut.
“Dengan adanya penggunaan enzim ini ikan bandeng yang biasanya
dibudidaya selama delapan sampai dengan sembilan bulan kini bisa dipanen pada
bulan ke empat atau kelima,” katanya saat dikonfirmasi Jumat.
Ia mengemukakan, penggunaan pakan yang sudah dicampur dengan
enzim ini mampu mengurangi kotoran yang dibuang oleh ikan tersebut karena pakan
yang dimakan oleh ikan diserap menjadi daging.
“Kalau dengan menggunakan pakan biasa kotoran yang dikeluarkan
bisa sekitar 30 persen. Tetapi kalau menggunakan pakan yang sudah dicampur
dengan enzim ini maka kotoran yang dibuang hanya lima persen saja sehingga bisa
meningkatkan kualitas air,” katanya.
Ia mengatakan, saat ini harga untuk pakan dengan protein tinggi
harganya sudah di atas Rp100 ribu untuk setiap saknya.“Nah dengan menggunakan enzim, maka petambak bisa menggunakan
pakan dengan protein rendah yang harganya sekitar Rp 50 ribu setiap sak. Karena
mahalnya harga pakan tersebut salah satunya ditentukan oleh kandungan protein
yang ada di dalam pakan tersebut,” katanya.
Ia mengatakan, saat ini sudah ada beberapa petani tambak di
Kabupaten Sidoarjo untuk beralih menggunakan pakan yang sudah dicampur dengan
enzim ini dan hasilnya memang memuaskan. “Terlebih pakan tersebut diberikan
untuk budi daya ikan bandeng yang notabenenya sangat kuat dan tidak mudah
terserang penyakit,” katanya.
Sebelumnya di Kabupaten
Sidoarjo banyak dikeluhkan oleh petani tambak terkait dengan mahalnya harga
pakan ikan yang tidak sebanding dengan hasil panen ikan di tambak mereka. (had)