BANYUWANGI - Unit Gawat Darurat Kemiskinan, suatu
program Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas MSi. Yang diperuntukan bagi
masyarakat miskin di seluruh kabupaten Banyuwangi melalui Kelurahan/Pemeritahan
desa.
Program ini
disambut positf oleh semua SKPD maupun pemerintahan desa untuk kemiskinan. Akan
tetapi UGD Kemiskinan ini sangat memerlukan sarana prasarana yang memadai,
terutama alat traspormasi, yang digunakan untuk bantuan utama bagi warga yang
sakit secara darurat diantarkan ke Rumah Sakit atau Puskesmas.
Masih banyak
desa yang memerlukan alat tranportasi, seperti mobil darurat yang harus dimiliki
oleh pemerintah desa, agar sewaktu-waktu ada warga masyarakat yang sakit
terutama warga miskin. Hal ini seperti yang dituturkan oleh kepala desa Gendoh
kecamatan Sempu Banyuwangi “Faizin”.
Menurut “Faizin
“ kepada Koran ini “ Seperti desa Gendoh ini, untuk menolong secara darurat
kalau ada warga sakit, ya agak kesulitan, sebab desa sendiri belum mempunyai
mobil desa darurat, menganggarkan lewat ADD untuk beli mobil darurat tidak
disetujui. Akan tetapi desa yang lain waktu itu bisa dianggarkan untuk beli
mobi darurat.
Sekarang ini
saya melalui dana DD menganggarkan untuk darurat kemiskinan sebesar Rp 10 juta
untuk Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang punya usaha kecil/jualan, yang
masing-masing Rp 500.000,- sebanyak 20 orang, dimana satu dusun 5 orang,
sedangkan desa Gendoh sendiri terdapat 5 dusun.
Saya juga
membantu secara darurat (UGD) RTSM yang belum mempunyai MCK saya buatkan
dirumahnya sebanyak 10 orang, dengan anggaran Rp 15 juta, perorang Rp 1,5 juta
secara stimulant berupa barang yaitu; kloset. Semen. Besi cor.
Untuk kendaraan
darurat desa saya sudah konsultasi dengan Camat, mohon didukung, agar desa
Gendoh mempunyai mobil darurat untuk membantu masyarakat secara darurat.
Katanya (jok)