Program Bedah Rumah Desa Sugihwaras Disimpangkan




TUBAN – Desa Sugihwaras Kec.Parengan, merupakan desa model.  Kriteria di desa model yang di sandang desa Sugihwaras ini ditetapkan oleh kecamatan. Sayangnya, predikat sebagai desa model,  tidak dibarengi kinerja yang baik, jujur dan akuntabel pemangku desa tersebut. Banyak kebijakan yang dinilai menyimpang, yang berujung merugikan “wong cilik warga desanya”.

Contoh, terjadinya kebijakan menyimpang yang  tidak pro warga miskin, program rumah tidak huni. Ploting atau pembagian dinilai tidak adil, dan menyimpang. Program bedah rumah dengan anggaran APBD tahun 2016, untuk satu rumah di anggarkan Rp 30 juta, dan desa Sugihwaras  tahun ini dapat jatah 10 unit rumah dengan anggaran Rp 300  juta.

Maksud serta tujuan program bedah rumah ini, Pemkab Tuban ingin membantu warganya yang miskin dengan memperbaiki rumah tidak layak huni. Menilik subtansi program, yang paling berhak menerima  dan mendapat hak / preoritas untuk dapat bedah rumah adalah warga miskin yang rumahnya memang tidak layak dan patut untuk diperbaiki.

Sayangnya, di desa Sugihwaras tidak seperti itu. Warga miskin yang wajib di utamakan dapat bedah rumah, namun justru ‘ ngaplo, alias gigit jari ‘ lantaran program bedah rumah di pelintir oleh Kades Sugihwaras untuk kepentingan diri dan warga pendukungnya tatkala mencalonkan diri sebagai Cakades pada Pilkades. 

“ Warga miskin yang rumahnya rusak dan mestinya berhak menerima program ini, justru tidak dapat. Bedah rumah, justru diberikan pada warga yang ekonomi dan rumahnya relative lebih baik, sedangkan warganya yang miskin justru tidak dapat. Patut disayangkan sikap ini,” ungkap warga yang enggan namanya dikorankan.

Kades Sugihwaras Mustajab, ketika dikonfirmasi dengan percaya diri menyatakan soal pembagian jatah bedah rumah ia memang mendahulukan warga yang punya hubungan dekat dan menjadi pendukungnya. “ Ya memang pak , soal pembagian bedah rumah ini saya harus dahulukan orang dekat saya. Sebab, mereka dulu mendukung saya, sebagai balas budi mereka harus saya dulukan untuk dapat jatah bedah rumah ini. Saya kira ini wajar saja,” jawab Mustajab. (cip)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement