Prioritas Jalur Tempursari-Pronojiwo Segera Diperbaiki

LUMAJANG - Jalur Tempursari – Pronojiwo yang rusak parah, akan segera diperbaiki. Bahkan tahun ini juga perbaikan itu akan dimulai. Hal ini disampaikan Ir. R. Hadi Prayitno, MT, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pemkab Lumajang setelah beberapa hari dilantik menggantikan Ir. Nugroho. Menurutnya, proses lelang pekerjaan jalan tersebut sudah tuntas bahkan sudah ada pemenangnya.
 “Tahun ini sudah ada pemenang lelangnya. Makanya pengerjaan perbaikan jalan itu segera mungkin dilakukan,” ujarnya kepada sejumlah media. Mantan Kepala Bidang Teknis dan Konstruksi pada DPU ini mengaku sudah ke lokasi perbaikan jalan Tempursari – Pronojiwo dan mengetahui alat beratnya berada di lokasi Kaliuling.
Kemungkinana alat beratnya saat ini sudah bertambah lagi. Diperkirakan pengerjaan jalan tersebut dimulai bulan depan sampai batas waktu yang ditetapkan. “Insya Allah bula depan dimulai perbaikan,” ungkapnya. Sayangnya, Adi,panggilan karibnya, tidak ingat berapa pagu anggaran untuk perbaikan jalan Tempursari-Pronojiwo. Yang pasti ruas jalan yang diperbaiki mencapai 8 km. “Ini sudah nyambung semua termasuk Taman ayu, Kaliuling,”tuturnya.
Bagaimana dengan cuaca Lumajang yang masih diselimuti hujan, apakah tidak akan mengganggu pengerjaan proyek tersebut? Disodori pertanyaan ini, Adi, menjelaskan, nanti ada LPA nya. LPA itu semacam agregat yang diberi tanah, seperti dipadatkan baru kemudian dihotmix.
Sementara untuk jalan Pasirian - Tempursari dia minta ada kajian terlebih dulu dan tidak gegabah melakukan perbaikan. Kajian itu pun perlu melibatkan pihak perguruan tinggi. Nanti seperti apa hasil kajiannya baru diputuskan. "Artinya gak ujuk-ujuk dikerjakan bagian atas dulu, ndak gitu. Jalan terbaik enaknya seperti apa. Hasil kajian bisa digambarkan dulu seperti apa," ujarnya.
Dan sepertinya pihak Bappeda Pemkab Lumajang sudah ke Surabaya dalam rangka bincang-bincang dengan Pergurun Tinggi. Sayangnya, Hadi tidak menyebutkan perguruan tinggi mana yang diajak untuk terlibat dalam rangka kajian tersebut. 
"Perguruan tinggi yang mana yang diajak kita tidak mempersoalkan. Yang penting bisa mengkaji dan hasil kajiannya bisa dijadikan dasar kita," paparnya seraya menambahkan, beberapa waktu ada jalan yang digunakan warga menuju Tempursari lewat Pasirian, namun sekarang jalan itu sudah tertutup dan ditanami pisang. (h)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement