PROBOLINGGO
- Seiring berjalannya waktu terhadap
pelaksanaan Pembangunan infrastruktur Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis
Komunitas (PLP-BK) TA 2013-2015 yang dilaksanakan di Kelurahan Jrebeng Lor Kecamatan Kedopok kota Probolinggo, mencapai titik
penyelesaiaan yang patut dibanggakan. Dengan alokasi sumber dana BLM PLPBK
senilai Rp. 194.068.000,- ditambah pendanaan dari sumber lain, pelaksanaan
sejumlah titik pembangunan infrastruktur dapat terealisasi dengan baik.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat
(BPM) Kota Probolinggo, Gogol Sudjarwo, mengungkapkan, program tersebut
hendaknya menjadi langkah awal menuju penataan lingkungan yang bersih dan
sehat. Sebab, di RW 1 yang meliputi 3 RT kelurahan Jrebeng Lor ini, terindikasi
kumuh sebelum disentuh oleh PLP -BK.
"Tentunya rampungnya
pelaksanaan proyek ini, secara intens harus didukung oleh peran masyarakat,
utamanya menumbuhkan jiwa gotong royong, sehingga tercipta kondisi yang baik
dalam waktu cukup lama, karena adanya kekompakkan dari warga," Ujar Gogol
saat ditemui dalam kegiatan Peresmian dan Road show hasil pembangunan
infrastruktur PLP BK di tiga kelurahan, Kamis (9/7) kemarin.
Lebih lanjut pria paruh baya ini
mengatakan dengan keswadayaan masyarakat melengkapi pelaksanaan program
tersebut, maka muncul sinergitas antara pengelola kegiatan dengan warga sebagai
penerima program. “Ini juga berkat adanya peran BKM yang bisa menampung
aspirasi masyarakat terkait berbagai kebutuhan yang diperlukan. BKM juga
mempunyai tugas menjelaskan program yang diusung,”tambahnya.
Sementara Kepala BKM Artha Mas Mulia
Kelurahan Jrebeng Lor, Sugianto mengungkapkan, “keberadaan proyek tersebut
merupakan satu berkah bagi masyarakat Kelurahan Jrebeng yang bisa memperoleh
akses kemudahan, utamanya warga yang masuk kategori kurang mampu dalam
mewujudkan hunian dan lingkungan yang bersih, bebas dari kesan
kumuh.’ungkapnya.
Disinggung realisasi dari pembenahan
hunian, Rumah Tangga Lahak Huni (RTLH), Sugianto menjelaskan, Untuk RTLH ada
target 16 rumah, namun yang dapat diakomodir hanya 6 rumah. “Dan sisa rumah
yang belum terjangkau ini, selanjutnya kita menunggu BLM yang merupakan dana shearing
dari Pemerintah kota.”Ujarnya.
Proyek pengembangan infrastruktur
oleh pengelola setempat dialokasikan untuk sejumlah item, di antaranya
pengadaan bak sampak semi dan permanen, pengadaan gerobak sampah motor,
pembangunan Ruang terbuka hijau (RTH). Selain itu BKM Artha Mas Mulia juga
mengalokasikan anggaran tersebut untuk pembenahan rumah layak huni serta
sejumlah infrastruktur yang ada di kelurahan tersebut.
Sugianto berharap dengan fasilitas
yang pada akhirnya menghasilkan pola lingkungan yang bersih dan steril dari
kesan kumuh, hendaknya ada peran warga untuk peduli dan merasa memilki atas
asset tersebut. “Dengan begitu dengan kesadaran yang tertanam di masyarakat,
keberadaan asset ini akan terus terjaga baik fisiknya maupun kebersihannya.”Ujar
Ketua BKM, Sugianto.
Sementara itu Rudi Sunarko,
Koordinator Kota/Kabupaten Probolinggo mengungkapkan, ada kriteria sebuah
kawasan bisa masuk program ini. Selain melalui proses penyaringan berdasarkan
jumlah penduudk miskin, juga kondisi lingkungannya, termasuk kelurahan Jrebeng
Lor.
“Di akhir program juga akan ada proses evaluasi
terhadap pelaksanaan pembangunan ini, Termasuk terhadap masyarakat, setelah
dievaluasi apakah ada perubahan dalam pengelolaan lingkungannya. Karena tujuan
utama dari program ini adalah mengentaskan kawasan pemukiman kumuh,”pungkasnya.
(Suh)