Kasus ‘ Perwira Polisi Hajar Bintara ’ Masih Menunggu Hasil Pemeriksaan


BANJARMASIN - Masih ingat dengan tiga bintara Polisi dipukuli seorang perwira Polisi? Kasusnya masih dalam penanganan. Itu diungkapkan Kapolda Kalsel Brigadir Jenderal Erwin Triwanto kepada wartawan.

Orang nomor satu di Polda Kalsel ini masih menunggu hasil pemeriksaan Propam, bagaimana duduk persoalan menyangkut perkelahian yang melibatkan bintara dan perwira tersebut. “Nanti setelah itu baru kita lihat apakah masuk ranah disiplin atau pidana umum, kalau masuk ranah pidana umum akan kita pidanakan,” tegas kapolda.

Dikatakan jenderal bintang satu ini, peristiwa pemukulan itu sejatinya tidak perlu terjadi, apalagi melibatkan anggota Polri sendiri. Kalaupun misalnya oknum bintara tersebut bersalah dan ditemukan bukti kuat, bisa diserahkan ke bidang Propam yang berhak menanganinya.

“Apapun yang terjadi sebetulnya tidak boleh perwira itu memukuli, bukan jamannya lagi melakukan tindakan-tindakan seperti itu, apa lagi seorang perwira, kalau pun anggota bersalah, misalnya terbukti pungli ada salurannya di serahkan ke Propam, bukan dipukuli,” tandasnya.

Sebab kalau belum diketahui duduk persoalannya sudah dipukuli, kata kapolda, ranahnya bukan kode etik lagi, tapi ranah pidana. “Makanya nanti kita pelajari dulu, apakah yang terjadi antara keduanya,” jelasnya.

Menurutnya, tidak semua permasalahan harus di selesaikan di peradilan hukum. Misalnya dilingkungannya terjadi persoalan-persoalan kecil sebetulnya bisa di selesaikan secara internal saja. “Sekarang bisa dengan restoratif justice (keadilan restoratif), proses penyelesaian perkara yang baik,” timpalnya.

Seperti diberitakan surabaya news week.com sebelumnya, peristiwa ini bermula  sekitar pukul sembilan malam, di jalan Gubernur Subarjo, Lingkar Selatan, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Senin (22/5).  

Malam itu ketiga bintara, Brigadir Kepala Eko Anjar Prasetyo, Brigadir Satu Damiyati, dan Brigadir Satu Aries Lindiananto yang pulang main bilyar ketika di jalan Gubernur Subarjo, Lingkar Selatan, tepatnya di persimpangan Desa Malintang, Briptu Aries, menghentikan mobil untuk membeli rokok.

Ketika hendak menyeberang jalan, tiba-tiba sebuah truk melaju kencang dan nyaris saja menabrak Briptu Aries. Dia langsung berteriak agar si pengemudi truk tersebut menghentikan laju mobilnya. Namun si pengemudi ternyata menggeber-geber gas truk dan tancap gas.

Mereka mengejar truk itu, lalu menghentikannya dan menanyakan kelengkapan surat menyuratnya.  Tapi karena si pengemudi truk ternyata hanya seorang kernet.  Sempat terjadi adu mulut antara si pengemudi sebenarnya, dia ngeyel dan mencak-mencak. Mereka tidak mau diperiksa.

Setelah bersitegang, tiba-tiba si supir menghubungi salah seorang perwira polisi berpangkat Kompol.  Ia datang menggunakan mobil dengan membawa sejumlah orang. Mereka langsung  memukul ketiga polisi tersebut. (beni roska)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement