Surabaya Newsweek- Usaha Kecil Menengah
(UKM) Surabaya, melaksanakan penandatanganan kerjasama kemitraan dengan Telkom
area wilayah telekomunikasi (Witel) Surabaya – Madura di Empire Palace,
Surabaya. Kemitraan ini didasari guna menyambut era Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA), harapannya pelaku UKM di Surabaya bisa menjadi tuan dan nyonya di negeri
sendiri. Ke-empat UKM tersebut adalah, UKM Elok Mekar Sari, UKM Gaul Mira
Rahayu, UKM Kampung Kue, dan UKM Craft Karang Pilang Bersatu.
Dalam Penandatanganan kerjasama tersebut, disaksikan Kepala Badan
Koordinasi Pelayanan Dan Penanaman Modal Kota (BKPPM) Surabaya Eko Agus Supiadi
Sapoetro. Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Agus ini menyatakan
bahwa empat UKM ini sebelumnya telah mengalami proses seleksi dengan
menggandeng pihak civitas akademika Universitas Airlangga mulai dari bulan
Februari hingga Mei, dan dari seleksi tersebut dipilihlah empat pelaku UKM.
“Ada beberapa aspek yang menjadi bahan untuk seleksi, salah satunya adalah
kontinuitas perusahaan, kualitas produk, dan yang paling penting adalah
ketersediaan tenaga kerja yang memadai. Nantinya, para pelaku UKM ini akan
mendapatkan pelatihan selama tiga bulan mengenai e-commerce dan
toko digital, sehingga mereka bisa memasarkan produk secara online,” tegas
Agus.
Agus menambahkan, produk ke-empat pelaku UKM ini juga telah dipasarkan di
gerai swalayan modern, dan sentra UKM milik pemerintah. Pemkot Surabaya juga
berusaha mengenalkan produk UKM ini sebagai buah tangan kepada tamu domestik
dan mancanegara. “Pada era sekarang investasi tidak selalu membicarakan tentang
uang. segala hal yang mampu membuat pelaku usaha terus berjalan dan berkembang
juga merupakan ivestasi. Kegiatan yang dilakukan hari ini, nantinya akan mereka
rasakan kedepannya,” imbuh Agus.
General Manager PT Telkom Witel Jatim Suramadu M Nasrun Ihsan
berharap, empat UKM ini bisa menjadi pemicu bagi UKM lainnya di Surabaya.
Karena masih awal, nantinya keempat UKM ini akan terus mendapat pembelajaran
dan pendampingan dari pihak Kampung UKM digital. Targetnya, di tahun 2016
setiap kecamatan di Kota Surabaya memiliki wakil di Kampung UKM digital.
“Karena ini masih baru, kami melakukan pendampingan secara intens. Aplikasi
chat juga dimanfaatkan oleh pelaku UKM dengan pendamping. Nantinya, mereka akan
diarahkan ke platform belaja milik Telkom, atau membentuk market place (pasar
digital) sendiri. Upaya ini untuk membuat UKM di Surabaya menjadi lebih maju,
mandiri, dan modern,” imbuh Nasrun.
Nasrun menambahkan, kerjasama ini ditekankan pada 3C yakni, Connectivity, Content,
dan Commerce. Connectivity berupa penyediaan
jaringan internet sebagai akses konektivitas pelaku UKM. Pada Content,
penekenan ada pada penyediaan dan pengembangan berbagai layanan yang dapat
mendukung teknologi informasi bagi pelaku UKM. Sementara pada sisi Commerce,
Telkom menyediakan platform commerce sebagai solusi pemasaran produk.
Ary Widiastuti dari UKM Elok Mekar Sari menyambut positif kegiatan ini,
menurutnya UKM Elok Mekar Sari telah menerapkan teknogi informasi dalam
pelaksanaan kegiatan dagangnya. Melalui blog, produk mereka telah dikenal dan
dinikmati masyarakat dari Jakarta, Bali, hingga Batam. Berbekal olahan jamur,
lele, dan Jangkrik. Omset sebesar 2 juta rupiah dapat dikantongi UKM yang telah
berdiri dari tahun 2013 ini tiap harinya.
Senada dengan Ary Widiastuti, Choirul Mahpuduah dari UKM Kampung Kue juga
menyambut dengan optimis kegiatan hari ini. Ia berharap produk olahan UKM
Kampung Kue berupa almond crispy dan nastar green tea diharapkan mampu menembus
pasar mancanegara. “Kami inisiatif menjadikan olahan kampung kue sebagai oleh-oleh
bagi teman yang pelesir dan bekerja di luar negeri. Harapannya produk kami
dikenal terlebih dahulu, dan masyarakat luar jadi tahu bahwa produk ini bisa dibeli
di Kota Surabaya,” imbuh wanita yang akrab disapa Bu Irul ini.
Bu Irul menambahkan, UKM Kampung Kue telah menyiapkan empat varian rasa
almond crispy yang kekinian agar produknya bisa menyasar kalangan menengah ke
atas dan eksekutif muda. Dengan mengikuti tren, ia yakin bahwa UKM yang mampu
meraih omset hingga 40 juta per harinya ini mampu menembus pangsa pasar di
Asia, terlebih di benua Amerika dan Eropa.( Ham )