Uang Parkir Di Malang Kota Bocor Rp 45 Miliar Pertahun ?


MALANG KOTA – Potensi parkir di Kota Malang bisa dibilang sangat melimpah. Bahkan, Wakil Wali Kota Malang Sutiaji menyebut sektor parkir di kota pendidikan ini bisa menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) Rp 30 miliar hingga Rp 50 miliar.

Namun, kenyataannya, dari tahun ke tahun pemasukan dari sektor ini tidak pernah beranjak dari angka Rp 5 miliar. Jika hitung-hitungan orang nomor dua di Kota Malang ini benar, maka ada potensi kebocoran hingga Rp 45 miliar setiap tahun. Lalu salah siapa? Sutiaji menduga, kebocoran tersebut karena banyak oknum petugas parkir yang tidak jujur. Sehingga, uang parkir yang seharusnya masuk PAD, malah masuk ke kantong pribadi.

Hal itu kemarin (16/5) disampaikan Sutiaji di sela-sela kegiatan Peningkatan Kesadaran Pajak Wajib Pajak Daerah tahun 2016 yang diselenggarakan di Hotel Savana, Kota Malang. Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Malang.

Sutiaji mengatakan, dirinya selama ini ketika keluar malam sering parkir di sembarang tempat. ”Saya sering iseng keluar malam pakai motor atau mobil. Kerap kali kembalian parkir tidak sesuai dengan ketentuan,” kata politisi PKB tersebut.

Untuk memerangi kebocoran parkir ini, menurut Sutiaji, ada wacana untuk menerapkan sistem parkir elektronik atau e-parking. Dengan demikian, bisa saja nantinya pengurusan retribusi parkir tidak lagi di bawah dinas perhubungan (dishub). ”Tidak harus ikut dishub lagi. Tapi pakai UPT (unit pelayanan teknis),” papar Sutiaji.

Menurut Sutiaji, rencana tersebut sudah dia usulkan kepada Wali Kota Malang Moch. Anton. ”Sekarang masih tahap pengkajian. Kami lihat berdasar studi kasus dan terbukti menguntungkan,” ujarnya. 

Sutiaji berharap, melalui terobosan baru ini, PAD Kota Malang dapat meningkat 10 kali lipat. Hal ini terinspirasi dari Kota Jakarta dan Surabaya yang telah melaksanakan e-parking terlebih dahulu. ”Di Jakarta, 3 titik parkir saja bisa jadi PAD 1 tahun. Luar biasa sekali,” katanya. (SS)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement