TRENGGALEK - Proyek
swakelola Balai Besar Wilayah Brantas (BBWS) Tulunggagung Sungai Ngasinan
Desa Salam Rejo Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek amburadul. Pasalnya, pemasangan tiang pancang dilaksanakan
setelah talut terpasang dikhawatirkan talut akan pecah karena getaran dan kini.
H.Rangga,
SH wakil ketua LSM Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) DPC Trenggalek Sabtu
(07/05) menilai program kerja
proyek talud dari BBWS Tulunggagung rawan penyimpangan karena progres kerja
tidak jelas dan terkesan liar sehingga menyebabkan hasil pekerjaan tidak bisa
bertahan lama, ungkapnya.
Selanjutnya, proyek yang dikerjakan
Swakelola Dinas seharusnya lebih bagus dari pada dikerjakan kontraktor karena
sudah direncanakan dinas sendiri dan dikerjakan sendiri namun saat ini sudah
ambrol serta tidak ada penanganan sama sekali dari BBWS Tulungagung sehingga
menyebabkan jalan hampir putus, lanjutnya.
Sementara, Siswoyo Kepala BBWS Tulunggagung
saat dikonfirmasi lebih lanjut melalui handpone berkali-kali tidak mau
mengangkat. Di
tempat terpisah Subadri warga setempat menilai
bahwa kwalitas pekerjaan tersebut tidak bertahan lama. Pasalnya, tumpukan bekas galian yang begitu banyak
di tengah sungai serta sistem pengerjaan yang asal-asalan sehingga
menyebabkan proyek hanya bertahan sementara begitu musim hujan tiba langsung
ambrol, tegasnya.
Masih
menurutnya BBWS Tulungagung seharusnya segera membenahi hasil pekerjaannya yang
baru selesai namun sudah ambrol karena para pengguna jalan sangat khawatir
akibat ambrolnya Talud yang baru selesai direhab BBWS Tulungagung
menyebabkan jalan putus sehingga warga sangat dirugikan karena tidak bisa
aktifitas, pungkasnya. (hrd)