BANYUWANGI - Peringatan Hari Pendidkan Nasional (HARDIKNAS) yang jatuh pada tanggal 2 Mei telah diperingati insan Pendidikan diseluruh Indonesia. Tidak ketinggalan HARDIKNAS juga di peringati insan pendidikan di kecamatan Songgon Banyuwangi.
Camat Songgon Wagianto MM yang juga insan pendidikan memberikan apresiasi pada HARDIKNAS 2016,menurut Wagianto MM bahwa pendidikan di wilayah kecamatan Songgon secara umum berjalan baik, kondisinya maupun prestasinya juga baik. Barometer sebuah pembangunan manusia itu harus dibangun melalui pendidikan. Sumberdaya manusia harus dibangun dari pendidikan, ketika pendidikan baik, maka saya kira wilayah itu akan menjadi baik, sumberdaya manusianya.
Terkait wajib belajar 12 tahun, sementara ini tingkatanya masih wacana, sebab payung hukumnya masih belum ada, dan ini sudah di implementasikan, wajib belajar 12 tahun, ini sebenarnya Presiden Indonesia pertama Soekarno jauh-jauh hari, ketika Indonesia merdeka sudah diwasiatkan oleh beliau, bahwa apabila saudara ingin memetik hasil yang baik, maka dalam kurun waktu 10 tahun, pada sekolahkanlah masyarakatmu selama 10 tahun,atau sudah melampui wajib belajar 9 tahun.
Artinya10 tahun lebih dari sekolah tingkat SLTP, untuk itu Bung Karno sudah mengisyaratkan pendidikan dasar ini harus dibangun 12 tahun atau tamat SLTA. Dikecamatan Songgon jangan sampai ada anak usia pendidikan tidak sekolah, maka kita mempunyai tim pemburu anak usia sekolah yang tidak sekolah (putus sekolah) biarpun latar belakangnya apa, harus sekolah, jangan sampai ada terjadi anak tidak sekolah di wilayah kecamatan Songgon, Songgon targetkan bebas anak putus sekolah, bebas buta huruf dan harus berpestasi.
Peran guru sangat penting, sebab guru merupakan ujung tombak, dan kesuksesan pendidikan, guru sekarang ini sudah ada sertifikasi, untuk itu guru harus meningkatkan kwalitasnya, berprofesional, berprestasi, enovatif dalam meningkatkan mutu pendidikan. Jangan lupa dengan sesanti guru dari tokoh pedidikan Kihajar Dewantoro “ Ing ngarso sun tulodo, Ing madyo mbangun karso. Tutwuri handayani. Ini guru harus wajib bisa meneladani. Ungkapnya. (jok)