KEDIRI - Satuan Reserse Kriminal
(Satreskrim) Polres Kediri, membongkar pelaku spesialis pemalsu benih jagung
manis antar Kota dan Kabupaten. Pelaku yang berhasil di ringkus anggota
Satreskrim ialah Yogi PJ warga Perumahan Gudang Garam Kelurahan Semampir Kota
Kediri.
Kapolres Kediri AKBP Akhmad Yusep Gunawan
melalui Kasatreskrim AKP M Aldy Sulaeman mengungkapkan penangkapan pelaku itu.
Awalnya, pihaknya mendapatkan laporan dari PT Benih Pertiwi yang beralamatkan
di Desa Sambirejo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri.
“Awalnya pihak PT Benih Pertiwi ini
mendapatkan pengaduan dari para petani yang mana para petani mengeluh tanaman
jagungnya tidak tumbuh, ” ungkap AKP Aldy, Senin (23/5).
Setelah dilakukan serangkaian
penyelidikan, pihaknya mendapatkan barang bukti berupa contoh merek benih
jagung dari Benih Pertiwi. Petugas yang mendapatkan identitas pelaku langsung
diringkus di rumahnya.
“Pelaku kita amankan saat berada di
rumahnya. Barang bukti yang kita amankan berupa 60 kardus kosong merek talenta,
10 ember bak pewarna, setengah sak jagung benih pewarna, 2 ayakan, 1 bal
kemasan merek jagung talenta, 1 kemasan merek jagung jambore dan 1 gulung
lembar benih jagung talenta, ” paparnya.
Masih kata Kasatreskrim, pihaknya saat
ini masih melakukan pengembangan untuk membongkar para pelaku lainnya. Sebab,
dari keterangan pelaku tempat mengedarkan benih jagung ini beredar di beberapa
kota dan Kabupaten Kediri.
“Sebagian ada di Nganjuk, Malang dan
Kediri Kota serta Kabupaten. Pelaku akan kita kenai pasal 90, pasal 91, pasal
94, terkait dengan masalah undang-undang nomor 15 tentang merk untuk ancaman
maksimalnya 5 tahun penjara dengan denda 1 Milyar, “ ujarnya.
Sementara itu, Budi Herlambang selaku
kuasa hukum PT Benih Pertiwi mengalami kerugian hingga milyaran rupiah. Dia
juga menerangkan kemasan benih pertiwi yang asli. “Sejak adanya pengaduan dari
petani pihak PT Benih Pertiwi di rugikan hingga milyaran rupiah. Namun kami
tetap berusaha menjual, ” terang Budi Herlambang.
Dijelaskan Budi, dia menghimbau kepada
para petani untuk waspada dalam membeli benih jagung. Menurutnya, ada beberapa
perbedaan kemasan yang asli dan palsu.
” Kalau jagung
Pertiwi yang asli, gambar hollogramnya mengkilap 3 dimensi, lalu yang
palsu hanya tampak seperti stiker dan tidak 3 dimensi. Kalau ukuran
benih yang asli, lebih besar dan kerutannya sama serta pewarnaanya lebih bagus
dan merata. Kalau yang palsu, benihnya lebih kecil, dan perwarnaanya cenderung
kusam dan tidak merata.
Ditambah lagi, masa pertumbuhan yang jauh lebih jelek
dibandingkan aslinya, ” jelasnya.Dari pengakuan pelaku. Pelaku yang menjalani
bisnis abal-abalnya itu hampir satu tahun. Pelaku meraup omset Rp 20 juta per
bulan. ” Saya sudah lama melakukan pemalsuan ini. Saya mendapatkan omset Rp 20
juta perbulan,” aku pelaku. (Wan/Lum)