SIDOARJO - Komisi B DPRD Kabupaten Sidoarjo mempertanyakan
belum difungsikannya jaringan yang ada
di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mengingat jaringan gas tersebut dibutuhkan
masyarakat untuk mendapatkan gas murah.Ketua Komisi B DPRD Sidoarjo M. Kayan,
Jumat, mengatakan pihaknya akan segera memanggil Pertagas Niaga untuk meminta
penjelasan terkait belum difungsikannya jaringan gas.
"Padahal jaringan gas itu sudah terpasang. Itu yang akan kami tanyakan,"
katanya saat dengar pendapat antara Komisi B DPRD Sidoarjo dengan Lapindo
Brantas Inc, Dinas Koperasi Perdagangan UKM dan ESDM, di ruang paripurna DPRD
Sidoarjo, Jumat.( 13/5).
Hal senada disampaikan anggota Komisi B Khoirul Huda yang menurutnya sudah
seharusnya warga di sekitar lokasi eksplorasi migas mendapat gas murah. "Jaringan
gas yang dibangun pemerintah pusat di Sidoarjo merupakan program
"City" Gas. Sekarang untuk wilayah Waru City Gas sudah siap, malah
jaringan gas di sekitar lokasi ekplorasi migas belum siap," katanya.
Komisi B juga menanyakan kesiapan Lapindo Brantas Inc. untuk memasok kebutuhan
jaringan gas pada program "City" Gas. Vice Presiden Corporate
Comunication Lapindo Brantas Inc. Hesti Armiwulan mengatakan pihaknya siap
mendukung program "city" gas."Saat ini juga kalau diminta kami sudah siap mengalirkan gas ke jaringan
gas yang sudah ada," katanya.
Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan jargas dan kebutuhan gas lainnya, Lapindo
masih mengandalkan produksi gas di 10 sumur gas Wunut dan 4 sumur gas
Tanggulangin. "Kalau sumur gas Lapindo di Wunut sebenarnya ada 21 sumur,
tapi yang beroperasi saat ini hanya 10 sumur. Untuk yang di Tanggulangin ada 5
sumur, tapi yang berproduksi hanya 4 sumur," katanya.
Saat ini, di wilayah Kabupaten Sidoarjo sudah tersambung sebanyak 10.350
jargas. Sebanyak 5.630 sambungan sudah teraliri gas, yakni berada di Desa
Ngingas, Wedoro, Tambaksawah dan Medaeng, Kecamatan Waru.
Sedangkan jaringan gas yang belum dioperasikan berada di Kecamatan Tanggulangin,
tersebar di Desa Kalidawir sebanyak 900 SR (Sambungan Rakyat) di desa
Kalitengah 400 SR, Gempolsari 400 SR, Kludan 400 SR, Ngaban 200 SR dan
Kedungbanteng sebanyak 850 SR. Sisanya, jaringan gas di Desa Kedungturi,
Kecamatan Taman.
Pemkab Sidoarjo juga mengajukan sebanyak 80 ribu jaringan gas baru ke
pemerintah pusat. Sedangkan Hasil pertemuan Pemkab Sidoarjo dan Pertagas,
pengaliran gas ke rumah warga akan dilakukan bertahap. Setiap penyambungan
sekitar 250 sambungan. "Untuk sambungan jaringan gas baru sebanyak 80 ribu
sambungan masih kita ajukan ke pusat," ujar Kepala Diskoperindag UKM &
ESDM Sidoarjo Feny Apridawaty. (NH)