PROBOLINGGO - Komitmen untuk
merealisasikan sejumlah pembangunan yang berada di desa yang dipimpinya
merupakan point yang menjadi prioritas bagi Masuni, Kades Jorongan Kecamatan
Leces Kabupaten Probolinggo. Bagi Kepala Desa (Kades) yang baru pertama kali
menjabat, Masuni berupaya menciptakan kondisi desa utamanya sector pembangunan
sarana dan prasarana bisa terwujud meski untuk hal itu dilakukan secara
berkala.
Terbukti
saat dana Sisa lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) turun untuk desa ini, secara
terprogram Kades Jorongan memanfaatkan anggaran sisia terbut untuk membangun
sejumlah infrastruktur yang ada di desanya. Sebut saja pembangunan dari dana
tersebut untuk pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) plus urugan. Kemudian pengadaan
jalan paving pada 4 titik yakni di Dusun Jawaan sebanyak 1 titik, Dusun
Campuran 2 Titik serta Dusun Krajan 1 titik.
“Penggunaan
anggaran itu wajib hukumnya dilaksanakan dengan baik. Secara prosedural sebenarnya apa yang terlaksana saat ini
sebelum telah terprogram melalui Musyawarah Rencana Pembangunan Desa
(Musrenbang des).”Ujar Masuni yang ditemui Surabaia News Week saat mengikuti
kegiatan Jalan Sehat yang diadakan Pemerintah Kecamatan Leces, Sabtu (28/5)
kemarin.
Selain
mengacu pada skala prioritas terkait pembangunan di desa tersebut,Kades
Jorongan juga intens memperhatikan
sejumlah kegiatan perekonomian yang banyak digeluti masyarakat desa yang
dipimpinnya. Sebut saja usaha kecil menengah Meubel yang kian tahun mengalami
peningkatan yang cukup signifikan, sehingga Jorongan oleh Kabupaten Probolinggo
dijadikan sentra pengrajin Meubel. Untuk itu pemdes berupaya menggandeng dinas
terkait untuk selalu memberi pembinaan dan pengawasan terhadap usaha yang
digeluti warga tersebut.
Selain itu sector pertanian yang juga menjadi
ikon yang tak kalah tingginya. Dengan pertanian yang mengikuti musim,
menjadikan lahan pertanian di desa ini cenderung bisa bersaing dengan desa
lainnya terutama pada hasil pertanian bawang merah. “tak banyak janji yang saya
berikan. Kami Cuma berupaya agar semua warga bias sejaktera dengan kata lain
apa yang mereka butuhkan, Pemerintah desa bias memfasilitasinya.”tegas Masuni
yang menilai segi keamana di desanya cenderung strabil dan kondusif. (Suh)