LUMAJANG - Bupati
Lumajang Drs. H. As’at Malik dan Komandan Kodim (Dandim) 0821 Imam Purnomo H.
canangkan bantuan renovasi terhadap seribu Rumah Tak Layak Huni (RTLH) di
Lumajang. Program ini merupakan
kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Kodam V Brawijaya.
Pencanangan digelar di Dusun Legong, Kelurahan
Kepuharjo, Kecamatan Lumajang, Kamis (12/5).
Dandim Imam Purnomo mengatakan,
program bantuan ini merupakan tahap ke-12. Sehingga dari pengalaman sebelumnya
yang tidak ada kendala dan permasalahan, semua renovasi kali ini diharap bisa
kembali berjalan sesuasi yang diharapkan. “Harapannya bisa tepat waktu,
tepat sasaran, dan tidak ada kendala serta permasalahan,” ujarnya pada
wartawan.
Semua renovasi, kata Imam,
ditargetkan bisa terselesaiakn selama 3 bulan. Untuk mencapai target tersebut
semua personel di Koramil yang berjumlah sekitar 300 ikut dilibatkan. Selain
itu, pihak pemerintah dan masyarakat juga diajak terlibat dalam mensukseskan
progam ini. “Kalau
ada masyarakat yang berkontrinusi, seperti menyumbangkan tenaganya sialahkan,
kita terbuka untuk itu,” lanjutnya.
Imam menjelaskan, sasaran bantuan
ini merata di 21 Kecamatan di Lumajang.
Agar bantuan tepat sasaran, sudah dilakukan koordinasi dengan pihak Kecamatan,
Polsek, Koramil, dan Desa setempat. “Setiap kecamatan sudah dialokasikan,”
katanya.
Selain renovasi, ada sebagian
rumah yang tidak memiliki jamban akan dibangunkan. Rencananya sekitar 300 unit
jamban yang akan dibangun. “Tidak semua rumah akan dibangunkan jamban,”
tuturnya.
Bupati As’at Malik berharap,
program ini bisa berjalan lancar dan selesai hingga tuntas sesaui dengan
prosedur yang sudah ada. Pemerintah Lumajang juga akan melakukan pemantauan pelakssanaan program ini. “Akan kita pantau bersama-sama,”
ucapnya.
Pemerintah Lumajang juga memiliki program RTLH sendiri yang
tidak Bisa digabungkan dengan program ini. Selain itu, rencananya pembanguan jamban
di sejumlah rumah yang masih belum memiliki akan dilakukan secara bertahap. “Sedikit
demi sedikit akan diupayakan pembangunan jamban di desa-desa,” pungkasnya. (h)