Walikota saat menghadiri pencanangan kampung KB Walikota Canangkan Kampung KB |
MOJOKERTO - Pemerintah Kota Mojokerto telah mencanangkan program Kampung Keluarga Berencana (KB) di Lingkungan Randegan, Kelurahan kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Kegiatan ini dihadiri Surya Chandra Surapaty Kepala BKKBN Pusat, Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus, Forkopimda, Ketua dan Wakil Ketua TP PKK, Kepala SKPD, Camat dan Lurah serta para akseptor KB se-Kota Mojokerto.
Kampung KB ini merupakan program dan instruksi dari Pemerintah Pusat untuk menghambat laju pertumbuhan penduduk. Dipilihnya Lingkungan Randegan menjadi Kampung KB didasarkan kajian dan analisa dengan berbagai indikator. Diantaranya laju pertumbuhan penduduk, minimnya kepesertaan KB dan tingkatan keluarga sejahtera.
Surya Chandra Surapaty Kepala BKKBN Pusat usai memotong pita tanda dicanangkannya kampung KB di lingkungan ini mengatakan bahwa Kampung KB ini adalah perwujudan dari nawa cita. “Yaitu meningkatnya kualitas hidup manusia Indonesia. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Dan melakukan revolusi karakter bangsa,” tutur Surya.
Untuk itulah kualitas manusia itu diukur dari kompetensi dan karakter. Bentuk kegiatan nyata Kampung KB ini sendiri merupakan bentuk nyata dari program kependudukan. Bagaimana masyarakat tahu laju penduduk tersebut dapat dikontrol dan menghasilkan manusia yang berkualitas. “Maka itu, pengendalian kuantitas penduduk melalui pengendalian kelahiran yaitu melalui program Keluarga Berencana. Penundaan usia kelahiran melalui program usia perkawinan dan penjarangan kelahiran yaitu jarak kelahiran minimal tiga tahun,” urainya.
Sementara itu Mas’ud Yunus, Walikota Mojokerto mengatakan bahwa Pemerintah Kota Mojokerto sangat mendukung dan memfasilitasi keberadaan Kampung KB yang sudah dipersiapkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Sehingga dengan adanya Kampung KB tersebut dapat meningkatkan kualitas dan kesejahteraan masyarakat.
“Masalah penurunan pertumbuhan penduduk ini harus terus kita upayakan. Jadi Kampung KB nanti ending-nya bagaimana ekonominya masyarakat dapat meningkat, derajat kesehatannya meningkat, pendidikan meningkat. Sehingga bisa menjadi keluarga kecil dan berkualitas. Itu harapan kita bersama,” seru Walikota.
Walikota menjelaskan, untuk mewujudkan program Kampung KB sesuai harapan, maka akan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat. “Karena masyarakat Randegan ini masyarakat yang agamis. Jadi para ulama, tokoh agama dan tokoh masyarakat kita libatkan menjadi kader di kampung KB ini. Agar bisa menghapus stigma masyarakat bahwa KB itu haram dan lain sebagainya,” terangnya. (ris)