Surabaya Newsweek - Setelah membuka
festival Bulak 2016, Walikota perempuan dalam sejarah Pemerintahan Kota
Surabaya ini langsung bergegas menuju pesisir pantai di daerah Cumpat,
Kenjeran. Meskipun matahari sudah mulai berada di atas kepala. Risma yang saat
itu didampingi jajaran kepala SKPD Pemkot Surabaya langsung memberikan instruksi
kepada para nelayan, jajaran Satpol PP, Linmas dan ratusan mahasiswa dari
Fakultas Teknologi Kelautan jurusan teknik kelautan Institut Teknologi
Surabaya.
Sampah yang sebagian besar merupakan sampah yang terbawa oleh laut, dan
bekas dari nelayan seperti, bongkahan kayu perahu, jaring dan
ganggang laut. Secara sigap Walikota turut turun untuk membersihkan sampah
tersebut, sementara mahasiswa dibantu jajaran petugas Satpol PP dan Linmas
memasukkan sampah tersebut kedalam kantong sampah yang telah disiapkan oleh DKP
Kota Surabaya.
Terkait masalah limbah kerang, Risma ingin menggandeng pihak kampus dan
akademisi untuk dapat melakukan pengolahan limbah kerang yang melimpah di
Bulak. Risma juga menginginkan limbah kerang ini dapat dimanfaatkan dengan
maksimal, seperti rumah nelayan dapat dihias dengan ditempeli kerang, dan
paving juga bisa ditempeli dengan kerang.
Menanggapi permintaan Risma, Lurah Kedung Cowek Suradiyanto langsung
mengatakan siap untuk mencarikan lokasi yang akan digunakan sebagai ikon rumah
kerang tersebut. "Saya ingin warga mau menempel kerang
didinding rumahnya sesuai arahan dari Ibu Walikota," jelas kepada Lurah
Kedung Cowek kepada media.(Ham )