BOJONEGORO – Santoso,
Kades Desa Sumberjo, Kecamatan Malo, punya obsesi besar mengembangkan Gua
Kikil, yang terletak di dukuh Kembangan tersebut bisa dijadikan obyek eko
wisata alam. Sebab, gua kikil ini merupakan peninggalan pra sejarah memiliki ke
unikan tersendiri. Apa itu ?. ya gua
kikil dilalui air mengalir tingkat tiga.
Sehingga, unik, menarik, dan alami.
Sayangnya potensi
ekowisata ini belum banyak dikenal public. Padahal keunikannya, sangat luar biasa. Gua Kikil, jika digarap dengan baik maka dapat dijadikan destinasi wisata local maupun
regional dan bahkan internasional. “ Mimpi saya memang seperti itu, gua kikil
bisa jadi tujuan wisata alam, bagi masyarakat local, maupun masyarakat luar,”
kata Santoso.
Kendalanya, saat ini
ungkap Santoso lebih dipengaruhi akses
jalan menuju lokasi. Menurutnya, akses
jalan yang ada saat ini ala kadarnya, terdiri sebuah jalan berupa bebatuan. Kondisi
ini yang menyebabkan masyarakat enggan ke gua kikil. Santoso, berfikir, untuk
menjadikan gua kikil menjadi tujuan wiasata, memang diakui perlu kepedulian
Pemkab Bojonegoro, dan DPRD.
Kenapa demikian, sector
pariwisata sejatinya ungkap Santoso, dapat memberikan kontribusi signifikan
pada daerah, selain pada masyarakat sekitar. Masyarakat daerah sekitar lokasi, dapat membangun kesejahteraan ekonomi melalui usaha warung makan,
souvenir, dan lain –lain. Namun, karena terbentur infrastruktur jalan, gua
kikil masih belum banyak dikenal di masyarakat.
Dalam kesempatan dikonfirmasi
media ini, Santoso , berharap Pemkab dan DPRD memasukan gua kili dapat anggaran
untuk pembangunannya. Agar gua kikil sebagai destinasi wisata alam dapat diwujudkan. Jika gua Kikil. Infrastruktur
jalannya dibangun, sampai ke lokasi gua, pasti bakal dapat kunjungan lebih
banyak lagi dari masyarakat. Karena, dengan akses jalan menuju lokasi yang
baik, motor, dan mobil bisa masuk ke lokasi secara aman, di tambah dibangunkan kios –kios untuk berjualan
makanan dan souvenir.
Secara ke ekonomian,
munculnya gua kikil yang didukung infrastruktur dan fasilitas di lokasi yang
cukup baik, ungkap Santoso, tentunya dapat menumbuhkan usaha –usaha baru yang
dilakukan warga masyarakat menuju Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM). UMKM yang terus tumbuh sejalan dilaksanakan
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi
masyarakat serta memajukan sector pariwisata alam di kabupaten Bojonegoro.
(Cip)