JOMBANG - Macetnya perguliran dana PUAP di Desa Kedung Lumpang Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang senilai Rp100 Juta, seakan hanya dibuat cerita pepesan kosong oleh pihak yang terlibat. Khususnya koordinator PPL Pertanian Kecamatan Mojoagung dan Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian yang berada di kantor Dinas Pertanian Jombang.
Pasalnya, beberapa petani yang namanya tercantum dalam keanggotaan kelompok tani hanya menerima saat pencairan pertama saja, selebihnya dana dipakai oleh beberapa pengurus POKTAN tanpa ada kejelasan dan disinyalir laporan dibuat fiktif oleh PPL Pendamping.
Menurut bendahara GAPOKTAN sebut saja Muhainun(46th), saat ditemui di kediamannya (14/04/2016) mengatakan “Hingga saat ini dana terkumpul di rekening kami baru sekitarRp. 19 juta Dengan demikian masih banyak yang tersisa di Poktan lain, termasuk di PPL Pendamping,” jelasnya.
Sementara PPL Pangan Desa Kedung Lumpang Friesyano N.A.Md, saat ditemui di rumahnya menjawab “Persoalan PUAP di Desa Kedung Lumpang sudah ditangani Kepala Desa.” Katanya singkat. Sedangkan dalam tempat terpisah, Kepala Desa Ahmad Basron didampingi Mardiono Babinsa Kedung Lumpang menjelaskan “Kami akan memanggil semua Poktan yang mempunyai hutang pada GAPOKTAN, selebihnya mohon kepada PPL Pertanian juga proaktif. Karena ini sebagai tanggung jawabnya.”imbuh Kepala Desa.
Dalam suasana dan tempat berbeda saat ditemui di ruang kerjanya, pendamping fungsional PUAP Kabupaten Jombang Lutfi berterima kasih atas masukan terkait perguliran dana PUAP di desa tersebut, dan rata-rata semuanya mudah dalam pencairan sulit dalam pengambilan, ungkapnya. Sedangkan Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian Kabupaten Jombang Widiono saat dihubungi terkait oknum PPL mainkan dana PUAP melalui telepon selulernya hanya diam seribu bahasa.(Jito)