BLITAR - Menteri Sosial Republik
Indonesia, Khofifah Indar Parawansa berharap Program Keluarga Harapan (PKH)
yang diberikan secara tunai lebih
bermanfaat penggunaanya bagi Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dan bagi anggota
keluarga RTS. Mengingat program ini dalam jangka pendek bertujuan mengurangi
beban RTSM dan dalam jangka panjang diharapkan dapat memutus mata rantai
kemiskinan antar generasi, sehingga generasi berikutnya dapat keluar dari
kemiskinan. Hal ini mengemuka dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Blitar.
Dihadapan peserta PKH yang hadir
di Pendopo Sasana Adhi Praja Kantor
Bupati Blitar, orang nomor satu di Kementerian Sosial ini juga mengungkapkan,
para peserta PKH diharapkan lebih bahagia karena Minggu (10/4) sore, bantuan
tunai untuk mereka langsung cair. Masing-masing KK tetap mendapatkan
Rp.500.000,00. Sedangkan bagi keluarga yang mempunyai bayi, balita maupun
sedang hamil mendapatkan bantuan sebesar Rp1.200.000,00. Bantuan ini selama satu
tahun dicairkan empat kali. Sehingga diharapkan benar-benar bisa bermanfaat.
Menteri Sosial juga menyampaikan
terima kasih kepada pihak pihak terkait
seperti POLRI, PT.Pos Indonesia, BNI, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil baik
Provinsi maupun Kabupaten Blitar, serta stakeholders yang telah turut membantu
program tersebut. Hal senada juga disampaikan Direktorat Jenderal Penanganan
Fakir Miskin Kementerian Sosial Republik Indonesia, Andi Z.A. Dulung.
Dalam
laporannya diungkapkan, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang
penanganan fakir miskin disebutkan bahwa, negara bertanggung jawab untuk
memelihara fakir miskin guna memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi
kemanusiaan atau dengan kata lain keluarga marginal bisa terpenuhi hak-hak dasarnya.
Lebih lanjut dijelaskannya,
kegiatan penyerahan bantuan sosial PKH,
Kelompok Usaha Bersama (Kube), Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), Pembuatan SIM
C, KTP, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran bagi keluarga fakir miskin oleh Menteri
Sosial ini merupakan kegiatan kedua kalinya. Sebelumnya diselenggarakan di
Jakarta pada 31 Maret 2016.
Ini merupakan pilot project percepatan penerimaan
PKH. Kegiatan ini juga merupakan wujud sinergitas antar kementerian dan lembaga
dalam mengedepankan kesejahteraan masyarakat.
Ini sesuai arahan presiden Jokowi bahwa, semua kegiatan harus bersinergi
antara kementerian atau lembaga, tidak mementingkan ego sektoral.
Pembuatan SIM
C bagi keluarga miskin yang dibantu oleh POLRI dengan dana bantuan dari BNI
diharapkan mampu membuka akses pekerjaan bagi keluarga miskin. Seperti diketahui, untuk peserta PKH dari
Kabupaten Blitar yang mengikuti ujian SIM C sebanyak 250 peserta, pembuatan
akta kelahiran 7 anak, KTP sebanyak 34
orang dan KK 9 orang. Untuk pembuatan SIM C tidak ada diskresi atau sesuai
aturan yang berlaku. Harapannya, Pemerintah Kabupaten Blitar terus melanjutkan
program ini khususnya bagi keluarga tidak mampu.
Sementara itu, Kapolres Blitar,
AKBP Slamet Waluyo, SH, SIK yang mewakili Kapolda Jawa Timur dalam sambutannya
menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk mendukung program pemerintah.
Diantaranya dengan memberantas narkoba dalam operasi bersinar. Dalam tiga
minggu Polres Blitar berhasil mengamankan 14 pengguna maupun pengedar narkoba,
satu diantaranya masih berstatus pelajar.
Selain itu, Polres Blitar tetap
mendukung program pemerintah yang lain misalnya di bidang perekonomian dan
penegakkan hukum. Dihadapan Mensos,
Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial
Kementerian Sosial, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, anggota Forpimda, Sekretaris Daerah Kabupaten
Blitar yang turut hadir dalam acara tersebut, Kapolres Blitar mengaku masih
terkendala dengan peralatan terkait pembuatan SIM C. karena peralatan yang ada
belum bisa menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Blitar.
Bupati Blitar, H.Rijanto dalam
sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Menteri Sosial dan rombongan.
Orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini menegaskan bahwa kondisi masyarakat
kabupaten dengan sebutan Seribu Candi ini , guyub, rukun dan kompak.
Ini merupakan landasan untuk
membangun Kabupaten Blitar. H.Rijanto juga menyampaikan terima kasih kepada
Kementerian Sosial karena program PKH sangat dirasakan oleh masyarakat. Untuk
itu, Bupati meminta, program tersebut tetap diteruskan. Kepada warga miskin,
Bupati Blitar berpesan agar lebih giat bekerja supaya mendapat kehidupan yang
lebih layak.
Dalam kesempatan tersebut,
diacarakan penyerahan secara simbolis
SIM C oleh Kapolres Blitar kepada 200 orang peserta PKH, juga penyerahan
KTP, KK, dan Akta Kelahiran. Selain itu penyerahan bantuan Kelompok Usaha
Bersama (Kube) dan rehab rumah tidak layak huni oleh Menteri Sosial kepada
Bupati Blitar. Total Kelompok Usaha
Bersama di wilayah Kabupaten Blitar yang
mendapatkan bantuan sebanyak 80 kelompok.
Masing-masing kelompok mendapatkan
bantuan sekitar 20 juta rupiah. Dan ada sekitar 100 unit rumah tidak layak huni
siap untuk direhab. Masing-masing mendapatkan bantuan senilai Rp 15 juta.
Menteri Sosial juga berkesempatan
memberikan paket sandang secara simbolis. Penerima paket sandang untuk peserta
PKH Kabupaten sebanyak 500 KK. Total bantuan yang diberikan mencapai 44,5
milyar.
Sedangkan total peserta PKH di Kabupaten Blitar 23 ribu atau 558 KK.
Total bantuan sekitar 41,4 milyar. Menteri sosial juga memberikan plakat kepada
pihak yang telah berpartisipasi dalam penanganan fakir miskin, yakni kepada
Bupati Blitar, Polres Blitar, PT.Pos Indonesia dan BNI.
Acara penyerahan bantuan yang diselenggarakan sekitar pukul 14.30 WIB
tersebut disambut dengan yel-yel dari Tagana, Mars PKH dari Pendamping PKH
serta tari mayong yang juga dipersembahkan oleh Pendamping PKH. Usai mmberikan
sambutan dan bantuan secara simbolis, Mensos beserta rombongan meninjau lokasi
pembuatan SIM C.
Sekedar cacatan, sebelumnya Menteri Sosial, Khofifah Indar
Parawansa menghadiri hari Ulang Tahun Muslimat NU ke-70 Tahun 2016 di Kecamatan
Bakung. Sekitar 10000 muslimat dari berabagai daerah di Kabupaten Blitar hadir
dalam Harlah tersebut.(dro/hms)