Kegiatan Festival Hadrah dalam rangka Harjakapro ke 270. Heri Sulistyo S.Sos, M.Si Kepala Bappemas Kab Probolinggo (inset |
PROBOLINGGO - Kemeriahan Hari Jadi Kabupaten Probolinggo (Harjakapro) ke
270 makin terasa gaungnya saat Pemkab melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat
(Bapemas) Kabupaten Probolinggo menggelar Festival Hadrah yang diikuti oleh
kontingen (group) dari 24 kecamatan yang ada di wilayah ini. Kegiatan yang
berlangsung di Gelora Merdeka Kraksaan, Sabtu (23/4) ini, mendapat berlangsung
penuh dengan nuansa agamis. Yang patut dibanggakan yakni adanya antusias yang
begitu luar biasa dari masyarakat dalam mengikuti kegiatan tersebut.
Festival yang bertujuan melestarikan
seni religius khususnya seni Hadrah di Kabupaten Probolinggo dan melahirkan
generasi penerus yang cinta budaya daerah. Hal ini yang diungkapkan oleh oleh
Kepala Bappemas Heri Sulistyanto S.Sos, M.Si dalam sambutan sekaligus membuka
kegiatan yang bernafas islami tersebut.
“Dengan kegiatan ini diharapkan
dapat member kontribusi bagi generasi muda untuk lebih mendalami kesenian yang
bernuansa agama. Selain itu sebagai upaya meningkatkan produktivitas,
kreativitas terhadap pelaku seni yang ada di Kabupaten Probolinggo,”Ujarnya.
Ditambahkan oleh Heri, bahwa
kegiatan semacam ini akan ditindaklanjuti menjadi agenda tahunan dan tentunya
aka nada pembinaan berkelanjutan untuk memupuk eksistensi terhadap pelaku seni
yang ada di Kabupaten Probolinggo.
Dalam festival Hadrah ini, panitia menurunkan
juri dari Kemenag, Pondok Pesantren serta palaku seni di Kabupaten Probolinggo.
Penjurian terhadap seni hadarh ini meliputi berbagai aspek antara lain, Vokal,
instrument yang mengiringi gerak lagu dan performance / penampilan dari tiap
group. Dalam seleksi penilian dari beberapa juri, terpilihlah pemenang 1 dari
group kecamatan Lumbang, juara 2 dari kecamatan Tegalsiwalan dan juara 3 group
dari kecamatan Gending.
Sementara Taufik Alami S.Sos, Kepala
Bidang Keswadayaan Masyarakat Bappemas Kabupaten Probolinggo yang sekaligus
sebagai ketua panitia saat ditemui Surabaia News Week mengaku kaget dan bangga
terhadap astusias peserta dalam mengikuti festival tersebut. Menurutnya hal
tersebut lebih dikarenakan mereka (group) telah memepersiapkan diri dengan
matang untuk mengikuti ajang kesenian hadrah ini. “Antusias peserta sangat luar
biasa. Hal ini yang membuat kami merasa kaget sekaligus bangga.”Ujar Taufik.
Taufik menegaskan, seni salah satu kekuatan
bangsa yang dapat dijadikan filter dari budaya luar. Jangan sampai
budaya-budaya yang bersifat membangun, sebagai pemersatu dan budaya yang
mengajarkan akan kepedulian, sosial, dan budaya hidup hilang. Sebab budaya itu
adalah salah satu kekuatan bangsa. “Terhadap seni hadarh ini, pihaknya akan
berupaya member pembinaan berkelanjutan termasuk segi adat istiadat. Selainitu
pemenang dalam festival ini akan ditampilkan dalam lomba ditingkat
provinsi.”pungkasnya. (Suh)