LUMAJANG - Bupati Lumajang As'at Malik bersama dengan Wakil
Bupati Buntaran menjalankan program tilik atau berkunjung ke desa-desa di
Kabupaten Lumajang sebagai upaya mendekatkan diri dengan warga masyarakat.
Program tilik desa juga diikuti para Kepala SKPD dan anggota DPRD.
Untuk
tilik desa pertama di tahun 2016, digelar di Desa Bulurejo Kecamatan
Tempursari. Serangkaian acara digelar selama 2 hari 1 malam, 31 Maret - 1 April
2016. Bupati bersama rombongan menginap di homestay yang disediakan di desa
setempat dan menjadi pertama kalinya tilik desa digelar dengan bermalam di desa
yang dikunjungi.
Selain
menjadi ajang berkomunikasi agar lebih dekat dengan warga masyarakat, program
tilik desa juga menjadi ajang untuk melaporkan program yang dijalankan
pemerintahan. Tilik Desa juga digelar beretepatan dengan bulan bhakti gotong
royong masyarakat dan hari kesatuan gerak PKK.
Dalam
sambutannya di Kantor Kepala Desa, bupati menyampaikan, saat ini pemerintah
pemilki program dan anggaran 2 Triliun. Jumlah tersebut semuanya digunakan
untuk seluruh masyarakat. "Sebagian anggaran untuk pembangunan, termasuk
yang di Tempursari yang kita tempati ini," ujarnya.
Saat
ini pembangunan infrastruktur terus diupayakan, terutama yang paling dibutuhkan
seperti jalan. Karena saat ini utamanya jalan menuju Tempursari banyak
mengalami kerusakan. Bupati mengatakan, jalan yang cepat mengalami kerusakan
karena kesadaran pengguna jalan yang masih kurang. Pasalnya, masih banyak
ditemukan kendaraan yang melebihi tonase banyak melintas sehingga membuat umur
jalan yang dibangun tidak lama. "Misalnya kekuatan jalan hanya 6 ton,
namun banyak kendaraan yang lewat beratnya hingga 12 ton," ujarnya.
Saat
ini, kata bupati, anggaran untuk membangun jalan di Tempursari hingga 13
Milyar. Ini sesuai dengan visi pemerintah untuk terwujudnya Lumajang yang
sejahtera dan bermartabat. "Akan kita bangun fasilitas, mari kita jaga
bersama-sama," katanya.
Sementara
bicara potensi, bupati menyampaikan saat ini Tempursari memiliki banyak
potensi. Seperti potensi wisata dan hasil laut. Potensi tersebut perlu
dikembangkan guna bisa dinikmati oleh masyarakat lebih luas lagi. "Potensi
dari Tempursari jangan hanya bisa dinikamti warga sini, namun harus bisa
dinikamti masyarakat secara luas," terangnya.
Bupati
kemudian melaporkan perkembangan perkeonomian di Lumajang. Ia mengatakan saat
ini potensi terbesar di Lumajang ada pada sektor pertanian yang menjapai 37,9
persen. Namun nilai ini mengamalami oenurunan dari tahun sebelumnya yang
mencapai 39 persen. Kemenurunan ini disebabkan banyaknya lahan pertanian yang
sudah dialihfungsikan seperti menajadi perumahan.
Selanjutnya
sektor perekonomian terbesar di nomor kedua yakni industri olahan yang mencapai
19, 5 persen. Bupati meminta industri olahan untuk lebih terus dikembangakan
dan perlu adanya pendampingan dari SKPD terkait. "Jadi bahan mentah tidak
langsung dijual, tapi diolah dulu. Jadi bahan setengah jadi atau bahan jadi
yang bisa langsung dinikmati," urainya.
Sementara
untuk potensi pasir, bupati mengatakan hanya sebesar 3,9 persen. Sehingga masih
banyak potensi lain yang perlu dikembangkan. "Potensi kita bukan hanya
pasir, ada pertanian yang lebih besar," tegasnya.
Bupati
berharap perekonomian terus meningkat, dengan pengelolaan dan penataan
dimaksimalkan. Sementara laju inflasi di Lumajang hingga saat ini masih
terkendali dan terbilang bagus di Jatim.
Warga
Desa Bulurejo juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan kritik dan saran
pada bupati. Salah satu warga, Suharjo mengatakan, jika saat di Tempursari
masih banyak permaslahan. Diantaranya soal tanah oloran, TPI, dan pasir.
"Banyak anugerah di Tempursari, termasuk aset pasir. Namun kini harganya
mahal dan sulit dijangkau," eluh Suharjo.
Bupati
bersama rombongan datang di Balai Desa Bulurejo sekitar pukul 09.30 WIB dan
alngsung menuju Balai Desa. Bupati disambut dengan meriah oleh warga sana serta
alunan musik drumband. Acara dibuka dengan tari angsa dan tari jatilan.
Sejumlah
paket bantuan juga disalurkan pada sejumlah warga. Ada paket sembako, jas
hujan, perlengkapan sekolah, pembangunan jamban, pemugaran rumah, modal usaha,
serta hand tracktor.
Acara
tilik desa selanjutnya yakni kerja bhakti saluran air pada sore hari. Kemudian
malam hari ada hiburan pargelaran wayang kulit palangan desa setempat.
Sementara keeseokan harinya, serangkaian acara akan digelar kembali di laangan
desa setempat hingga siang hari. (h)