Atasi Persaingan MEA, Risma Imbau RS Berikan Pelayan Terbaik

                                  
Surabaya Newsweek- Penyelenggaraan kegiatan Surabaya Health Season (SHS) 2016 diharapkan bisa menjadi momentum bagi kebangkitan industri kesehatan di Surabaya. Ini karena Surabaya memiliki potensi besar untuk bisa menjadi barometer kesehatan di Indonesia, khususnya di Indonesia Timur.

Harapan tersebut disampaikan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini ketika membuka kegiatan SHS 2016 di Taman Bungkul Surabaya, Minggu (10/4/2016). Hadir dalam launching SHS 2016 tersebut,Konjen Jepang di Surabaya,  direktur rumah sakit di Surabaya, kepala Puskemas, kepala laboratorium dan klinik, juga jajaran Satuan Kepala Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Surabaya plus tenaga kesehatan. Serta warga yang ikut menyimak acara ini di sela mengikuti Car Free Day (CFD) di area Taman Bungkul.

Menurut Wali kota Tri Rismaharini, sekarang ini, kesehatan sudah layak disebut sebagai industri kesehatan. Ini karena dalam kesehatan, bukan hanya tentang pelayanan tetapi juga melekat di dalamnya fasilitas kesehatan, termasuk juga sumber daya manusianya.

Nah, menyikapi persaingan dunia kesehatan di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), wali kota menekankan bahwa salah satu syarat untuk bisa menjadi pemenang di kota sendiri adalah dengan memberikan pelayanan terbaik. Sebab, bila pasien mendapatkan pelayanan terbaik, mereka akan berpikir dua kali untuk berobat ke luar negeri karena di dalam negri kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan juga optimal.

“Berikan pelayanan terbaik. Berikan senyuman yang ramah. Berikan fasilitas kesehatan yang terbaik. Tanpa membedakan siapa pasiennya. Itu yang akan menentukan orang akan bertahan (tetap berobat disitu) atau lari. Dan itu menjadi penting karena mereka akan menyebarkan informasi ke keluarga, saudara dan teman-temannya,” ujar wali kota.

Ketua Panitia SHS 2016, dr Syamsul Arifin MARS mengamini pernyataan wali kota. Dia menyebut memang banyak warga yang masih belum mengetahui kemampuan dan keunggulan rumah sakit di Surabaya. Karenanya, perlu ada upaya untuk “menjual” industri kesehatan di Surabaya.

Terkait upaya ‘menjual’ industri kesehatan di Surabaya, Syamsul menyebut bahwa Persatuan rumah sakit Indonesia (Persi) Jatim bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya telah membuat booklet atau buku berukuran kecil (setengah kuarto) dan tipis, tidak lebih dari 30 halaman bolak-balik, yang berisi tulisan dan gambar-gambar. Booklet tersebut berisikan profil rumah sakit di Surabaya beserta program unggulannya. “Bila ibu ada tugas ke luar negeri, booklet ini bisa dibawa untuk promosi sehingga Surabaya bisa menjadi destinasi kesehatan. Kita berharap Surabaya jadi barometer kesehatan dan kota wisata kesehatan,” tegas Syamsul Arifin.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, gelaran SHS yang digelar selama April 2016, merupakan upaya promosi kesehatan untuk menjadikan Surabaya sebagai destinasi wisata kesehatan. Kegiatan tahunan ini juga menjadi bagian dari rangkaian acara untuk menyemarakkan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-723 pada 31 Mei nanti.  Selama SHS, semua rumah sakit di Surabaya memberikan harga spesial (diskon) pelayanan kesehatan hingga 15 persen. ( Ham )


Lebih baru Lebih lama
Advertisement