GRESIK
- Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf
mendukung pembentukan relawan kesehatan, khususnya yang mengawal pelaksanaan
program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“JKN ini tujuannya sangat
mulia, yakni untuk memberikan fasilitas pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat
Indonesia, namun dalam pelaksanaannya, ada yang sudah baik dan ada yang belum,
karena itu saya mendukung dibentuknya relawan kesehatan ini”
Hal itu disampaikan Gus Ipul,
sapaan akrab Wagub Jatim saat Sosialisasi JKN dan Pelantikan Relawan Kesehatan
Rieke Diah Pitaloka di Aula lantai 3 Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik,
Jumat (4/3).
Gus Ipul mengatakan, pemerintah
tidak bisa bekerja sendirian dan membutuhkan peran serta seluruh pihak, tak
terkecuali para relawan untuk menyukseskan pelaksanaan JKN. Tujuannya agar
seluruh rakyat Indonesia, utamanya masyarakat yang miskin dan sangat miskin.
“Jadi para relawan ini memiliki
tugas yang sangat mulia, memperjuangkan kaum kecil dan masyarakat luas. Inilah
kesempatan kita untuk membantu orang lain, semoga dengan pelantikan relawan
kesehatan ini bisa membuat masyarakat lebih sejahtera dan mendapatkan pelayanan
kesehatan dengan baik” katanya.
Masih menurut Gus Ipul, peserta
JKN di Jatim berjumlah 21.735.039 jiwa atau mencakup 55,95% dari penduduk
Jatim. Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah pusat melalui APBN
sejumlah 14.993.781 jiwa tahun 2016 ada penambahan peserta PBI sejumlah 991.911
jiwa dari peserta PBI tahun 2014 sejumlah 14.001.870 jiwa.
Kemudian, hasil verifikasi dan
validasi data masyarakat miskin yang dulu menerima Jamkesmas, ada penghapusan
peserta karena meninggal, data ganda, mampu sejumlah 329.940 jiwa.
Sedangkan di Kabupaten Gresik,
saat ini peserta PBI sejumlah 420.663 jiwa ada kenaikan peserta dari 394.293
jiwa tahun 2014. “Pada 2016, semua peserta Jamkesda diusulkan menjadi PBI pusat
ke Kemensos RI, melalui Dinsos Jatim. Bila belum masuk, akan diintegerasikan
melalui APBD Gresik. Rencananya, ada 30.000 jiwa yang akan diusulkan sebagai
peserta PBI-Daerah” katanya.
Pelayanan kesehatan bagi
peserta JKN dapat diakses di Puskesmas, Klinik Pratama, Klinik TNI/Polri,
dokter praktek perorangan dan dokter gigi sejumlah 2.304 fasilitas kesehatan
tingkat pertama, sedangkan fasilias kesehatan tingkat lanjutan dapat diakses
pada klinik utama, Rumah Sakit (RS) pemerintah, RS Swasta, RS khusus, RS Jiwa,
RS Polri sejumlah 227 RS.
Sementara itu, Anggota Komisi
VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka mengatakan, tujuannya membentuk relawan
kesehatan adalah untuk mengawal dan mencegah terjadinya berbagai permasalahan
terkait layanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang miskin dan
sangat miskin.
“Contohnya, kasus orang miskin
ditolak masuk RS, sulit mendapatkan obat, dan lainnya. Jika JKN tidak dikawal,
permasalahan seperti itu bisa muncul lagi, karena itu kita harus ubah dari
sekarang, dan itulah alasannya kita butuh relawan. Saya harap kabupaten/kota
lain juga ikut berpartisipasi, nanti relawan akan kami berikan pelatihan dan
pendidikan” katanya.
“Saya juga setuju dengan Gus
Ipul, JKN ini tidak mungkin hanya mengandalkan pemerintah, perlu keterlibatan
DPR, perlu keterlibatan rakyat, dan lainnya agar JKN ini bisa diterima oleh
seluruh lapisan masyarakat. Ini bukan hal yang mudah, tapi tidak ada yang tidak
bisa. Jika kita yakin bisa maka pasti bisa, karna misi ini sangat mulia, dan tidak semua orang mendapat
kesempatan untuk membantu orang lain” pungkasnya. (humasjatim/ery)