Aliansi Ulama Madura (AUMA) saat silaturrahim dikediaman KH Dahlawi Zarkasyi (tengah), ketua Yayasan pendidikan AL Hamidiyah |
BANGKALAN - Merebak dan menguatnya berbagai aliran dewasa ini,seperti wahabisme, liberalisme, syi'ah,LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) dan penodaan atas agama mendapat perhatian serius oleh Aliansi Ulama Madura (AUMA), Selasa usai menghadiri Daurah Aswaja Internasional,di P.P Al Hamidiyah, Desa SenAsen Kec.Konang Kab.Bangkalan.
" Kita ingin menjaga dan berjuang melestarikan aqidah Ahlussunah wal jamaah dimadura bahkan indonesia agar terbebas dari paham-paham yang menistakan agama,khususnya syi'ah,wahabi,liberilisme dan LGBT".tegas sekertaris AUMA,K.H. Fadholi M Ruham dari pamekasan.
Menurut Fadholi sejauh ini madura masih relatif aman dari LGBT atau ajaran-ajaran sesat,tapi bukan berarti kita hanya tinggal diam untuk kemashlahatan umat dan bangsa,mengingat aliran-aliran itu sangat berbahaya dan bisa mengacaukan NKRI.Soal LGBT, langkah KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) yang telah melarang televisi dan radio untuk mengkampanyekan LGBT mendapat dukungan dan apresiasi dari Aliansi Ulama Madura (AUMA ).
" Larangan KPI untuk tidak mempromosikan LGBT di media televisi maupun radio perlu di dukung,hal itu sangat sejalan dengan penghormatan terhadap nilai dan norma kesusilaan dan kesopanan di tengah-tengah masyarakat secara luas.Disamping hal tersebut sebagai bentuk perlindungan anak dan remaja yang riskan meniru perilaku yang dianggap bertentangan dengan norma atau nilai yang dipahami secara umum".tegasnya, (Yit)