Gubernur Jatim Soekarwo, Presiden RI Joko Widodo, Ketum Muslimat NU Kofifah Indar Parawansah, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Menag Lukman Hakim Saifudin, Ketua MUI Pusat KH. Makruf Amin memukul rebana. |
MALANG - Gubernur
Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo mengajak 70 Ribu lebih jamaah Muslimat Nahdlatul
Ulama (NU) untuk berbelanja oleh-oleh khas Jatim.
“Ibu-ibu muslimat, khususnya yang
datang dari luar Jatim, jangan terburu-buru pulang lebih awal, silahkan belanja
dulu untuk oleh-oleh bagi keluarga di rumah, Jatim adalah surganya oleh-oleh,
contohnya kerajinan kulit dan batik, tiap kabupaten/kota punya ciri khas
sendiri, seperti tas khas Tanggulangin, Sidoarjo, dan batik malangan.”
Ajakan itu disampaikan Pakde Karwo,
sapaan akrab Gubernur Jatim saat peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-70 Muslimat
NU yang mengambil tema "Bersatu Mewujudkan Indonesia Damai Sejahtera"
di Stadion Gajayana, Kota Malang, Sabtu (26/3).
Pakde Karwo mengatakan, menghabiskan
waktu di Jatim akan memberikan kesan yang mendalam bagi para muslimat NU.
Pasalnya, Jatim merupakan provinsi yang aman, nyaman, dan ramah, khususnya bagi
kaum perempuan. Hal ini dibuktikan dengan berbagai penghargaan terkait
kesetaraan gender yang telah diraih Jatim.
“Jatim sembilan kali berturut-turut
menerima penghargaan sektor gender. Ini karena di Jatim, kaum perempuan berdiri
sama dengan kaum laki-laki dalam soal ekonomi secara mandiri, disini perempuan
hidup dengan aman, nyaman, dan tenteram" katanya.
Kepada para muslimat NU, Pakde Karwo
berpesan agar para muslimat bisa mendidik anak-anaknya menjadi pemimpin penerus
bangsa serta berjuang bersama-sama dalam memajukan negeri ini. "Peran peremppuan
sangat penting dalam kemajuan bangsa dan negara, perempuan adalah tiang negara,
termasuk muslimat NU" pesannya.
Pada kesempatan itu, Presiden
Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo mengatakan, Muslimat NU telah memberikan
peran yang penting bagi bangsa ini. "Muslimat NU memainkan peran penting bagi
Indonesia, yakni peran mengajarkan
anak-anak bisa pintar, mengenal ilmu agama, sehat, dan memperkuat ekonomi
keluarga," katanya.
Presiden yang akrab disapa Jokowi
itu menambahkan, Muslimat NU memiliki sejarah panjang dalam perjuangan bangsa
Indonesia. “Perjuangan itu belum usai dan harus tetap dilanjutkan. Kita harus
bersatu untuk munculnya Indonesia adil, makmur, dan sejahtera" ujarnya.
Jokowi juga memberi apresiasi kepada Muslimat NU
yang turut menggalakkan gerakan anti narkoba. "Saya bersyukur Muslimat NU
sudah memiliki langkah tegas untuk memberantas narkoba, salah satunya lewat
pembentukan Laskar Anti Narkoba" pujinya.
"Negara betul-betul darurat narkoba, butuh
komitmen semua stakeholder dalam memerangi narkoba, bayangkan, setiap hari ada
30-50 orang penduduk Indonesia meninggal karena narkoba. Karena itu, peran serta ibu-ibu Muslimat NU sangat penting
mencegah berkembangnya pengedaran narkoba. Dimulai dari lingkungan keluarga”
tegasnya.
“Saya ingatkan, Ibu adalah guru pertama dan utama
dalam mendidik anak-anak penerus bangsa. Terutama mencegah tidak sampai
terjebak narkoba dan pergaulan bebas. Jadi, saya salut dan memberikan apresiasi
dengan reaksi cepat Muslimat NU," tuturnya.
Sementara itu, Ketua PP Muslimat NU
Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Muslimat NU adalah organisasi sosial
keagamaan dan kemasyarakatan yang menjadi sayap perempuan NU. Organisasi yang
lahir pada 29 Maret 1946 ini bertujuan mengangkat harkat dan martabat perempuan
Indonesia melalui bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, da'wah, dan sosial.
Terkait dengan Deklarasi Anti Narkoba yang dilakukan
Muslimat NU, Khofifah mengatakan bahwa deklarasi Laskar Anti Narkoba sejalan
dengan keputusan Kongres 1989 di Semarang. “Teror utama masyarakat Indonesia
saat ini adalah narkoba. Sudah ada putusan memberantas narkoba dan baru
terealisasi sekarang," katanya.
Khofifah berharap jemaah Muslimat NU tetap
berkomitmen dan berusaha semaksimal mungkin dalam mencegah narkoba. Termasuk
memastikan keluarganya bebas dari barang haram tersebut. Komitmen ini sebagai
bentuk dukungan terhadap Pemerintah Indonesia dalam memberantas narkoba."Adanya Laskar Anti Narkoba bukti konkret
Muslimat NU menyatakan perang kepada narkoba," kata dia.
Hadir pada kesempatan itu, Roim Am Surya PBNU KH.
Ma'ruf Amin, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Menteri Agama Lukman Hakim, dan
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Yohana Yembise, dan Wali Kota Malang Moch. Anton. (humasjatim/ ery)