SIDOARJO -
Dalam rangkah penertiban adanya dugaan banyaknya pengguna jalan yang melakukan pelanggaran
berlalu lintas serta pedagang kaki lima
yang menggangu arus lalu lintas, maka Polres Sidoarjo telah menggelar apel besar yang diikuti 96
personil gabungan dari Polres sidoarjo, TNI, Satpol PP dan dinas perhubungan
dengan dipimpin oleh Kapolres Sidoarjo AKBP M.Anwar Nasir dihalaman Mapolres
sidoarjo.
“
Ops simpatik Semeru 2016 ini digelar dengan harapan masyarakat dapat meningkatkan
kedislipinan terutama pengguna jalan
dalam berlalu lintas khususnya diwilayah jalan Majapahit dan gajahmada dan
bebrapa titik lain ,karena wilayah
tersebut dipandang semrawut dan belum optimal “Tegas Kapolres usai upacara gelar pasukan
Ops simpatik Semeru 2016.
Dan
rencananya operasi ini digelar selama 21 hari dari tanggal 1 sampai 21 maret
2016 dengan serentak dibeberapa titik yang telah ditentukan dan rawan kemacetan
“tambahnya.
Guna
dalam memantau pelaksanaan operasi ini kapolres sidoarjo AKBP M.Anwar Nasir
beserta Kasat lantas AKP Bayu Prasetyo
baru-baru ini meninjau langsung dijembatan layang waru, jumat (4/3) dan langsung terjun mengatur lalu lintas yang
dianggap rawan kemacetan juga memerintahkan anggotanya untuk sigap menertibkan
pedagang kaki lima yang berjualan dipinggir jalan dan juga membantu masyarakat
yang menyeberang jalan.
Berdasarkan
pantauan newsweek dilapangan wilayah waru dibawah jembatan layang memang
sepatutnya ditempatkan petugas baik dari lantas, dishub maupun satpol PP sebab
hampir setiap hari biang kemacetan karena adanya pedagang kaki lima yang
membuka lapak disepanjang jalan dan banyaknya angkutan umum yang ngetem tanpa
memperhatikan tanda larangan parkir atau berhenti“ Ya mas harusnya petugas
bertindak tegas jika ada yang melanggar terutama truck yang masuk diluar jamnya
sehingga tidak akan kembali lagi
melakukan pelanggaran “ ungkap pengguna jalan.
Dengan
adanya kemacetan yang memuncak dikawasan waru ini Kasatlantas AKP Bayu Prasetyo
menambahkan “ Saya akan menempatkan anggota untuk jam-jam sibuk dalam
pengaturan dan akan berkomunikasi dengan instansi terkait untuk membantu
mengatur menjamurnya pedagang kaki lima dan ngetemnya angkutan umum “
himbaunya.
Sedang
Kadishub Joko Susanto sendiri mengungkapkan bahwa Faktor yang menghambat
jalan menjadi sempit karena adanya
faktor truck besar yang melintas. “Saya sudah membuat kebijakan truck dilarang melintas
pukul 06.00-08.00 dan 16.00-18.00 ,hal ini untuk mengatur kelancaran lalu
lintas diwilayah waru sehingga ruang jalan menjadi lancar“ ungkapnya. (NH)