TRENGGALEK - Aparat Kepolisian Sektor Watulimo, Kabupaten Trenggalek,
Jawa Timur menyelidiki kasus penemuan bayi baru lahir yang diduga sengaja
dititipkan secara diam-diam oleh sang ibu bayi bernama Arini, di teras rumah
warga Desa Slawe, Kecamatan Watulimo.
"Ada surat wasiat di selipkan di kain selimut bayi dengan
mengatasnamakan diri Arini, dan diduga sebagai ibu bayi tersebut," kata
Kapolsek Watulimo, AKP Saiful Rohman di Trenggalek, Kamis.
Namun, setelah dilakukan invetarisasi ke kantor desa setempat, Saiful
memastikan tidak ada nama perempuan dewasa atas nama Arini sebagaimana nama
tertera dalam surat wasiat. Polisi menduga nama Arini hanya samaran dan pelaku pembuang bayi
tersebut berasal dari luar Desa Slawe.
Kami masih telusuri dengan meminta keterangan sejumlah saksi serta
meneliti tulisan pada bukti surat wasiat yang ditinggalkan pelaku,"
ujarnya.
Saat ini, bayi yang dibuang sudah ditangani oleh pemerintah daerah
melalui Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindan Anak dan Keluarga Berencana
(BP3AKB) untuk dicarikan orang tua asuh. "Tugas kami bersama kepala desa memantau keselamatan bayi,"
kata Saiful.
Informasi dari warga, bayi berjenis kelamin perempuan itu ditemukan
pertama kali oleh Eko di teras rumahnya di Dusun Tumbal, RT 5 RW 5 Desa Slawe,
sekitar pukul 05.00 WIB.
Saat itu, tutur Eko, dirinya terusik karena mendengar suara bayi di luar
rumah. Saat keluar ke teras, katanya, ia kaget begitu mendapati sosok bayi yang
masih terbungkus kain jarik berwarna merah telah ditaruh di lantai halaman
rumahnya. Eko kemudian memanggil orang tuannya dan beberapa warga sekitar. Sekitar
pukul 06.00 WIB warga lantas membawa bayi tersebut ke bidan desa agar
mendapatkan perawatan.
Dikonfirmasi terpisah, Bidan Desa Slawe Nurhidayah mengatakan, bayi
tersebut ditemukan dalam kondisi sehat dan diduga belum lama dilahirkan. "Melihat kondisi tali pusarnya yang masih baru, bayi ini lahir
normal melalui proses persalinan biasa. Mungkin lahir beberapa jam sebelum
dibuang," kata Nurhidayah.
Mengacu surat wasiat yang ditulis di atas secarik kertas, orang tua bayi
mengatasnamakan diri sebagai Arini mengaku merasa tidak sanggup merawat bayi
tersebut karena alasan ekonomi, sehingga dengan terpaksa menitipkan anaknya tersebut
kepada keluarga lain. Dalam surat tersebut bayi ini lahir Selasa Legi tanggal 2 Maret, sekitar
pukul 09.00 WIB.(har)