MOJOKERTO - Wakil Walikota Mojokerto Suyitno Rabu (24/2)
menghadiri pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan
Bencana Tahun 2016, yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat melalui, Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dalam acara yang berlangsung hingga Kamis (25/2) Wawali
Suyitno didampingi
Asisten Kasih, Kepala Satpol PP Mashudi, Kabag Umum Catur dan Kepala Bakesbang
Anang.
Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel
Bidakara, Jakarta tersebut dihadiri Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan yang
mewakili Presiden RI Joko Widodo. Juga
dihadiri sejumlah Menteri diantaranya Menko PMK Puan Maharani, Menteri Dalam
Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Ketua Komisi VIII DPR
RI dan
Dirjen Kementerian Sosial. Peserta kegiatan yaitu Gubernur, Bupati, Walikota
dan Perwakilan BPBD se-Indonesia.
Usai
menghadiri acara tersebut, Wawali Suyitno mengatakan bahwa upaya
penanggulangan bencana harus dilakukan
seluruh elemen. Masyarakat dengan
didukung pemerintah harus tanggap dan berkoordinasi dengan baik, untuk
membantu pelaksanaan penanggulangan bencana dengan cepat, tepat dan terpadu. Ini sesuai dengan Undang – undang Nomor 24
Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
Wakil Walikota Mojokerto menerangkan, dari Rakornas yang dihadiri dapat
diambil kesimpulan bahwa bencana dapat menimbulkan banyak kerugian salah
satunya adalah dalam bidang ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam
dan meningkatnya frekuensi kejadian bencana harus dapat diantisipasi. Hal ini untuk mengurangi atau meminimalkan dampak kerugian
ekonomi akibat bencana di masa mendatang.
Sehubungan dengan itu, arah kebijakan penanggulangan
bencana dalam RPJMN 2015-2019 yang diterangkan dalam Rakornas tersebut diarahkan untuk mengurangi risiko bencana dan
meningkatkan ketangguhan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan
masyarakat dalam menghadapi bencana. “Perwujudan yang mendasar
adalah membangun kemitraan dan kerjasama dari semua pihak untuk mewujudkan
ketangguhan di tingkat masyarakat dengan memperhatikan dimensi degradasi
lingkungan dan perubahan iklim,” terangnya.
Wawali mengatakan bahwa bencana tidak hanya disebabkan karena
faktor alam. Manusia juga berperan penting dan dapat menjadi salah satu
faktor penyebab. “Sederhana saja. Seperti bencana banjir, itu juga bisa disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Kita dapat
meminimalisir bencana tersebut dari hal yang kecil, misalnya tidak membuang
sampah di sungai,” contohnya.
Gerakan Jumat Berseri PSN
Terintegrasi setiap hari Jumat juga dapat menjadi salah satu solusi masyarakat
dalam menanggulangi bencana. “Gotong royong masyarakat untuk bekerja bakti
membersihkan lingkungan di wilayahnya harus terus diaktifkan. Selokan harus
bersih dari sampah dan airnya mengalir. Kita harus bersama-sama peduli dengan
lingkungan sekitar untuk menjaga lingkungan dari ancaman bencana,” harapnya.
(Humas/Ris)