SITUBONDO - Seorang siswa di sebuah SMP Negeri di Kecamatan Panji kini tengah mengalami nasib naas karena telah dipukul oleh gurunya sendiri yang berinisial D (26). D adalah seorang guru tenaga honorer/sukwan di sekolah SMP Negeri tersebut.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan menyebutkan bahwa, penyebab Anis Junaidi dipukul oleh gurunya berinisial D itu adalah bermula ketika ia bersama teman-temannya yang sudah menunaikan sholat dhuhur di musholah sekolah, tiba-tiba ia dan ke sepuluh temannya dipukul oleh D.
"Anis dan teman-temannya dipukul memakai gagangnya sapu lidi karena ia dan temannya kurang lengkap membaca doa seusai sholat dhuhur, dan tiba-tiba anak saya dipukul di bagian pelipisnya dan akhirnya anak saya roboh karena tidak sadarkan diri," ujar sang ibu korban, Mistuarti (38) di rumahnya di Desa Jugalangan, Kecamatan Kapongan.
Akibat ulah D tersebut, kini Anis Junaidi sempat tidak masuk sekolah satu hari karena masih mengalami rasa perih dan sakit di bagian pelipisnya. Setelah D usai memukul Anis Junaidi dan kesepuluh temannya, ia bersama sejumlah guru mendatangi rumah korban untuk meminta maaf kepada kedua orang tua korban, namun orang tua korban menolak permohonan maaf D dan langsung dilaporkan ke Polsek Panji.
"Saya ndak sudi anak saya diperlakukan seperti itu apalagi anak saaya sempat semaput dan saya harus meneruskan ke jalur hukum untuk kasus ini saya sudah melaporkan hal ini ke Polsek Panji, mas," ujar Mistuarti.
Sementara itu menurut korban, Anis Junaidi mengaku bahwa ia telah diperlakukan yang tak wajar oleh gurunya yang berinisial; D yang mengajar bidang study agama itu. "Saya dan teman-teman saya dipukul menggunakan gagang sapu lidi karena kami tidak lengkap mengucapkan doa setelah usai sholat ," ujar korban.(ton)