TUBAN – Filosofi hidupnya cukup sederhana. Figur TNI
AL yang sehari harinya selalu bersahaja ini dalam menjalani hidupnya pingin
memberi manfaat kepada orang lain. “ Sederhana Pak, hidup saya itu harus
berguna dan bermanfaat bagi orang banyak,”kata Suwarno,Ketua Asosiasi Petani
Tebu Rakyat ) APTR) Tuban, mengawali bincang santai dengan Soerabaia Newsweek.
Sebagai seorang yang diberi amanah menata kembali sistem tata niaga tebu, Suwarno ditengah kesibukannya menjalani tugas
sebagai TNI aktif, berbuat sekuat tenaga, dan dilakukan secara sungguh –sungguh
untuk APTR.
Langkah yang
telah dilakukan untuk petani APTR supaya memperoleh hasil produksi yang baik
dan optimal, Suwarno, secara aktif juga melakukan pendampingan pada APTR.
Pendampingan yang dilakukannya mulai proses tanam tebu, pemilihan bibit
berkualitas, termasuk tata niaganya.
Adapun bibit yang dipilih oleh Suwarno, untuk ditanam oleh petani APTR
merupakan bibit berkualitas prima yang telah memperoleh sertifikasi dari P3GI
Pasuruan.
“ Bibitnya harus bersertifikat. Dengan sertifikat
dari P3GI, secara otomatis bibit tebu yang ditanam itu berkualitas cukup baik.
Bibit yang punya kualitas baik dan telah lolos sertifikasi oleh P3GI, maka
potensi hidup dan tumbuh bibit tebu pasti sangat tinggi,”ujarnya. Didukung
bibit berkualitas bagus, dengan sistem tanam yang sesuai kaidah tanam tebu,
APTR Tuban, pada musim tanam tahun 2012 hasil panennya cukup bagus. Namun hasil panen tebu pada musim tanam tahun
2012 yang cukup baik itu tidak mampu dipertahankan pada musim tanam tahun
2013-2014,karena disebabkan adanya pihak –pihak yang tidak bertanggungjawab.
Alhasil pada musim tanam tahun 2013,2014, para
petani APTR hanya mampu kembali modal alias tidak dapat untung. Dan, karena
mengacu pengalaman tahun –tahun sebelumnya, maka untuk musim tanam tahun 2015 , dilakukan
secara sungguh sungguh. Artinya, penanaman dilakukan secara tepat waktu, dan
dilakukan pemeliharaan secara serius, hasilnya sangat memuaskan. Hasil
penjualan tebu musim panen tahun 2015 kemarin sudah bisa dipakai petani APTR
untuk melunasi hutang –hutangnya pada musim tanam tahun 2013-2014 kemarin. “
Bahkan hasil panen tebu tahun 2015 kemarin itu masih ada sisa,” tambahnya.
Pada tahun 2016 ini agar para petani APTR kembali
meraih hasil panen yang optimal, Suwarno menyarankan khususnya pada petani tebu
pemula supaya mulai menanam tebu sekitar bulan April. Sebab, kata Suwarno bulan
April itu bebas hama engkuk, dan bebas banjir. (Cip)