Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Surabaya Musdiq
Ali Suhudi menjelaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara aktif
melakukan koordinasi dengan LSM, perguruan tinggi, pelaku retail modern, PD
Pasar hingga pedagang di Sentra PKL terkait sosialiasi penggunaan kantong
plastik sebagai media penyimpanan.
“Karena kantong plastik adalah benda yang paling mudah
pengalikasiannya, setelah berisikan barang belanjaan hanya perlu dikaitkan di
kendaraan bermotor atau sepedah. Namun, kantong plastik juga merupakan limbah
paling susah dibersihkan, sekali dia tersangkut di saluran pembuangan, maka ia
berubah menjadi jari bagi sampah yang lain,” tegas Musdiq Ali Suhudi.
Hermawan dari Komunitas Nol Sampah menjelaskan, Kota
Surabaya merupakan satu dari 22 kota yang melakukan uji coba kantong plastik
berbayar pada retail modern. Survei dari Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia
(APRINDO) setiap harinya mereka memproduksi 300 lembar kantong plastik per
gerai. Tercatat ada 90.00 gerai retail yang tersebar di seluruh Indonesia.
Artinya, setiap tahun ada 9,85 Milyar kantong plastik di Indonesia.
“Selama ini pengusaha retail menggratiskan biaya kantong
plastik, hal tersebut turut menjadi sebab persebaran kantong plastik di
Indonesia. Kami juga terus berkoordinasi dengan pemerintah mengenai bahan dasar
pembuatan kantong plastik, karena kantong plastik yang beredar sekarang hanya
hancur, bukan terurai,” imbuh pria yang akrab disapa Wawan Some ini.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota
Surabaya Chalid Buhari menambahkan, 34 dari 100 persen sampah di TPA Benowo
merupakan sampah dari kantong plastik. Artinya, sekitar 400 ton sampah plastik
perhari masuk di TPA Benowo. Namun, partisipasi warga Kota Surabaya turut
mengurangi peredaran sampah yang masuk ke TPA tiap harinya.
“Sebenarnya program diet kantong plastik sudah disuarakan
oleh Pemkot Surabaya sejak dahulu. Pemkot melalui Dinas Pendidikan memiliki
program kantin sehat. Selain itu, program Green and Clean, merdeka dari sampah
yang meraih partisipasi tinggi dari wargi juga turut mereduksi produksi sampah
setiap harinya,” imbuh Chalid Buhari.
Kepala BLH Kota Surabaya Musdiq Ali Suhudi menambahkan,
Pemkot Surabaya akan memasukkan syarat-syarat tentang pengetatan kantong
plastik saat pengusaha retail melakukan pengurusan ijin. Menurut pejabat yang
gemar bermain sepak bola, komitmen dari masyarakat dan pemilik retail adalah
syarat utama keberlangsungan kampanya diet kantong plastik ini.
“Kampanye ini juga merupakan salah satu cara Pemkot untuk
menyambut aturan dari Kementerian. Jangan sampai saat Peraturan Menteri
(Permen) keluar dan tiba-tiba memberikan sanksi, hal tersebut sangat tidak fair
bagi pemilik retail. Kami juga berharap agar para pelajar turut serta untuk
berkampanye diet kantong plastik, karena kampanye tentang lingkungan memang
sangat efektif jika dimulai dari anak-anak” imbuh Musdiq Ali Suhudi.
Minggu (21/2) besok, Komunitas Nol Sampah bersama
beberapa komunitas yang tergabung dalam gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik
akan melakukan kampanye kantong plastik berbayar saat pelaksanaan Car Free Day
di Taman Bungkul. Dalam kampanye tersebut akan dibagikan sebanyak 1500 tas kain
sebagai simbol perlawanan terhadap pengunaan kantong plastik. ( Ham )