Surabaya Newsweek- Hari pertama pasca dilantik sebagai Wali Kota Surabaya periode 2016-2021,
Tri Rismaharini mengumpulkan jajaran kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) di ruang sidang wali kota, balai kota Surabaya, Kamis (18/2). Hadir
kepala dinas, kepala bagian, direktur rumah sakit milik Pemkot Surabaya, juga
para camat. Ada banyak hal yang disampaikan wali kota dalam pertemuan yang
berlangsung kurang lebih 1,5 jam itu.
Wali Kota Tri Rismaharini berharap
jajaran kepala SKPD bisa gerak cepat dan melakukan lompatan besar untuk ikut
mendongkrak citra Surabaya. Apalagi, sekarang sudah memasuki era Masyarakat
Ekonomi ASEAN sehingga sudah seharusnya SKPD memiliki wawasan global. “Saya
ingin mengajak teman-teman lebih ke atas lagi. Saya sudah meletakkan dasarnya
selama lima tahun kemarin. Lima tahun ke depan tentunya tidak boleh sama. Tidak
boleh biasa saja. Harus ada lompatan yang sifatnya untuk mempercepat kemajuan
kota,” tegasnya.
SKPD yang diharapkan bisa melakukan
lompatan besar adalah para camat di 31 kecamatan se-Surabaya. Para camat yang
menjadi pemimpin wilayahnya masing-masing, dihimbau tidak hanya menjadi pekerja
operasional yang menjalakan rutiniats kerja, tetapi juga bisa berpikir
strategis. “Saya berharap ada usulan dari camat yang sifatnya tidak rutinitas,
tetapi strategis. Ayo cari ide apa, nanti kita kembangkan,” sambung wali kota
yang mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari ITS di bidang manajemen pembangunan
kota ini.
Adapun maksud dari pemikiran strategis
tersebut, wali kota berharap ke depannya, setiap tahun ada ikon Surabaya yang
di-launching. Nah, ikon baru Surabaya itu bisa berasal di kecamatan mana
saja yang merupakan hasil pemikiran dari para camat. Untuk tahun 2016, ikon
baru Surabaya yang siap di-launching adalah Jembatan Kenjeran.
“Tahun ini Jembatan Kenjeran. Tahun
depan ada lagi yang baru. Misalnya cable car di timurnya
jembatan Suramadu atau bisa tepian Kali Mas menjadi wisata air. Intinya setiap
tahun harus ada ikon yang di-launching untuk menarik orang agar
datang ke Surabaya yang tentunya bagus untuk perekonomian kota ini,” sambung
wali kota yang semasa kuliah hobi naik gunung ini.
Namun sebelumnya, para camat diminta
untuk ikut menyukseskan gelaran Prepatory Committe (Prepcom) III for UN Habitat
yang akan digelar di Surabaya pada Juli nanti. Oleh wali kota, para camat
diminta untuk menginventarisir lokasi-lokasi di wilayahnya masing-masing yang
nantinya bisa menjadi destinasi untuk dikunjungi peserta konferensi.
Estimasinya, akan ada 2500 delegasi dari berbagai negara yang hadir di Surabaya
sebagai peserta agenda tersebut. “Delegasi sebanyak itu tentunya tidak mungkin
hanya datang ke satu tempat. Karena itu, camat-camat silahkan mengusulkan tempat-tempat
yang bisa dikunjungi,” sambung wali kota.
Mantan kepala Bappeko Surabaya ini juga
berharap pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di level
kecamatan, terdiri dari tiga sesi usulan. Yakni usulan dari ibu-ibu rumah
tangga, usulan dari karang taruna dan usulan dari warga. Harapannya, ada
beragam usulan yang disampaikan ke Pemkot Surabaya, yang tidak hanya berupa
usulan pembangunan fisik.( Ham )