JOMBANG - Macetnya Bantuan Dana PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan) di Desa Pulosari Tiga Pilar (Babinsa, Babinkamtibmas, Kepala Desa) ikut ambil bagian dalam penyelesaian, dengan cara meminta keterangan pada ketua Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) bertempat di balai desa setempat (Rabu, 24/02/2016).
Menurut Kepala Desa Rokhim meski sudah dilakukan pemanggilan bersama tiga pilarnya namun masih belum ada kepastian kapan dana itu dikembalikan, dijelaskan lebih lanjut bahwa uang yang berjumlah Rp.100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah) itu sebagian ada di Poktan (Kelompok Tani).
Dikatakan di depan tiga pilar oleh Jakfar sebagai ketua Gapoktan menurut pengakuannya di kelompok Pulo Pogor, Rp.1.500.000,- di Pulonasir Rp.3.000.000,- di Sumber Mulyo Rp.15.000.000,- di Pulosari Rp.43.000.000,-. Sisanya ada pada dirinya ± Rp.37,5 tidak terhitung bunganya dan simpanan pokok dari anggota.
Masih mengutip keterangan Jakfar di depan Kepala Desa “Masalah PUAP di luaran sana masih banyak yang macet, kenapa saya saja yang dikejar-kejar?”bebernya. Sementara dari koordinator PPL Pertanian Kecamatan Bareng seperti ogah-ogahan ngurusi masalah ini. Selain itu, Camat Bareng Agus Jauhari yang ingin memfasilitasi masih kesulitan dan hasilnya kosong alias nihil.
Dalam waktu berbeda, Kepala Bidang Penyuluhan Kabupaten Jombang Widiono saat dikonfirmasi di depan kantor Dinas Pertanian Jalan Soekarno-Hatta mengatakan “Akan mengawal kasus ini, namun sementara menunggu hasil dari Kepala Desa. Anehnya kenapa Kecamatan Bareng dapat penghargaan peringkat pertama SeJombang terkait PUAP padahal ada desa yang kondisinya seperti itu”pungkasnya.(Jito)