BLITAR - Diguyur hujan deras terus menurus di Puncak Kelud dan wilayah Kecamatan Gandusari, mengakibatkan sabuk dam Kali Semut Desa Ngaringan Kecamatan Gandusari Kab Blitar ambrol, akibat diterjang lahar dingin.
Saat ini warga dua desa Ngaringan dan Soso tidak bisa lagi melintas sabuk dam tersebut. Sebelumnya sabuk dam ini sebagai jalan penghubung kedua desa tersebut. Kini warga harus berputar dengan jarak lebih jauh sekitar 6 kilometer
Sabuk dam sepanjang 100 meter, yang menghubungkan antar dua
wilayah desa yakni Desa Ngaringan dan Desa Soso, ambrol sepanjang hampir 10
meter, dan kondisi selebihnya sudah menggantung. Pasca ambrolnya sabuk dam,
pihak desa setempat langsung menutup akses jalan tersebut.
Menurut Sudarman, warga Desa Ngaringan, saat sebelum
kejadian di wilayah Gandusari terjadi hujan lebat. Kondisi tersebut diperparah
dengan datangnya aliran lahar hujan dari wilayah puncak gunung Kelud, yang
mengakibatkan sabuk dam ambrol dan membuat desa Ngaringan terisolir. “Kemarin
sore hujan deras. Kemudian pagi ini
jembatan/sabuk dam ambrol,” jelas Sudarman.
Lebih lanjut dia menyampaikan, dengan ambrolnya sabuk dam
ini, warga Desa Ngaringan terisolir. Ibu-ibu yang mau ke pasar, anak-anak
sekolah dan warga yang setiap harinya bekerja dengan melintas jembatan
tersebut, kini terpaksa harus menempuh jalan memutar. Sebelumnya jarak tempuh
hanya 3 kilometer, kini mereka memutar dengan jarak lebih dari 6 kilometer.
Sementara, menurut keterangan Kepala Desa Ngaringan Agus
Triantoro, pasca ambrolnya sabuk dam tersebut, pihaknya sudah
berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, diantaranya, Muspika, BPBD dan juga
Dinas Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). “Rencananya dalam waktu dekat sabuk
dam di Desa Ngaringan ini akan segera di perbaiki,” jelas Agus Triantoro.
Secara terpisah Kaplores
Blitar, AKBP Slamet Waloya mengatakan, setelah mendapat informasi dari warga
masyarakat, selanjutnya petugas Polsek Gandusari melakukan pengecekan langsung
dan diketahui bahwa sabuk dam tersebut sebagian besar ambrol dan hampir putus.
“Setelah
dilaporkan kita berinisiatif untuk menutupnya dan membuat spanduk peringatan
untuk tidak melintas. Karena apabila ambrol maka akan membahayakan orang atau
kendaraan yang melintas,” kata Slamet Waloya.
Menurut Kapolres Blitar ini, ambrolnya sabuk
dam tersebut duugaan sementara disebabkan oleh derasnya arus yang melewati
sabuk dam. “Kondisi ini sudah kita laporkan ke Pemkab untuk ditindaklanjuti,”
pungkas Kapolres Blitar. (ANI)