Usamali, Kades Ngulanan |
BOJONEGORO – Usamali
(48) Kades Ngulanan Kec. Dander, Bojonegoro membantah adanya dugaan oleh
sebagian masyarakat terhadap dirinya, telah melakukan penyimpangan dana
pembangunan desa yang terjadi pada masa pemerintahan untuk kepentingan pribadinya.
Lewat telpon selulernya, Usamali menegaskan bahwa rumor dirinya telah melakukan
penyalahgunaan wewenang itu adalah fitnah dan ditumpangi adanya unsur bersifat
rasa dengki yang dilakukan oleh sebagian oknum untuk menjatuhkan dirinya,
katanya kepada redaksi Soerabaia Newsweek,
Minggu, (28/2).
Masih menurut Usamali , selama ini pihaknya telah
menjalankan tugas sebagai pengendali pemerintahan desa sudah sesuai dengan
tupoksi yang diamanatkan baik oleh undang-undang dan peraturan daerah maupun
Perdes (peraturan desa). Bahkan dirinya mengaku selalu melibatkan unsur
perangkat dan masyarakat desa setiap kali akan mengambil kebijaksanaan. Langkah
tersebut menurut Usamali merupakan upaya untuk membangun keterbukaan, sehingga
masyarakat selain mendapat informasi juga bisa terlibat mengawasi jalannya roda
pemerintahannya.
Hal senada juga dipertegas oleh Muslimin, ketua BPD
desa Ngulanan. Bahwa selama ini proses penggunaan dana pembangunan di desa
Ngulanan sudah sesuai dengan harapan masyarakat. Bahkan dirinya juga merasa
terkejut ketika Namanya disebut-sebut pada pemberitaan memberi keterangan tentang adanya penyelewangan dana
pembangunan dan Aset Desa. Seperti yang sudah termuat pada Soerabaia Newsweek,
edisi 283 lalu.
“ Memang saya ditemui wartawan dan memberi penjelasan, tapi bukan seperti yang
sudah diberitakan, karena faktanya pemberitaan tersebut telah dipelintir dan tidak sesuai fakta,”
ungkap Muslimin.
Usamali adalah kepala desa terpilih untuk kedua
kalinya, menjabat mulai tahun 2009 – 2013 hingga 2013 – 2019. Selama ini
Usamali dikenal selalu berusaha memberikan yang terbaik buat warga desanya
dengan memberikan pelayanan selama 24 jam. Semua kegiatannya selalu dikerjakan
dengan melibatkan semua jajaran perangkat desa untuk terlibat, sehingga segala
persolan bisa dikerjakan secara bersama-sama.
“ Kalau saya memimpin dengan cara sewenang-wenang
dan melakukan korupsi, tentunya masyarakat tidak akan memberikan kepercayaan
memimpin desa Ngulanan untuk kedua kalinya” tambah Usamali. (cip)