SIDOARJO - Permasalahan sampah menjadi persoalan tersendiri bagi Kabupaten Sidoarjo yang coba diatasi dengan menggandeng pelajar melalui program Zero Waste tersebut di launching oleh Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah SH, M.Hum di GOR serbaguna Sidoarjo, Minggu.
Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah mengatakan program Zero Wasteditujukan kepada generasi muda agar lebih peduli dan perhatian terhadap lingkungannya. Generasi muda diharapkannya lebih mencintai lingkungannya agar tercipta lingkungan yang bersih dan sehat.
Ia juga berharap, dicanangkannya zero waste kali ini dapat menjadi wahana edukasi bagi masyarakat akan pentingnya kepedulian dan kelestarian lingkungan hidup. Dengan begitu akan tercipta perubahan prilaku masyarakat dalam meningkat kepedulian dan partisipasinya terhadap kelestarian lingkungan hidup sebagai revolusi mental.
“Program ini sangat tepat diterapkan di Kabupaten Sidoarjo yang telah mendapatkan piala adipura yang ke delapan kalinya,”ujarnya.
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah juga mengatakan Pemkab Sidoarjo telah membangun TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) dengan tekhnologi conveyor dan mesin pencacah di kawasan lingkar Timur.
Program tersebut juga salah satu program pengentasan kemiskinan. Tahun ini direncanakan akan dibangun TPST skala kawasan di 6 wilayah. Yakni Kecamatan Krian, Sedati, Tulangan, Porong, Waru, Taman. Dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Sidoarjo M. Bahrul Amig S.Sos, MM bertekat untuk mewujudkan Kabupaten Sidoarjo bebas sampah di tahun 2018.
Hal tersebut mendahului pemerintah pusat yang mencanangkan Indonesia bebas sampah di tahun 2020 di hari peduli sampah nasional. Ia katakan salah satu kunci untuk mewujudkan tekad tersebut adalah generasi muda. Melalui generasi mudanya, Kabupaten Sidoarjo akan menjadi kabupaten yang nyaman, indah dan asri.
M. Bahrul Amig mengatakan generasi muda saat ini sudah seharusnya dibekali dengan muatan lingkungan yang sehat. Untuk itu melalui program zero waste seperti ini akan ada transformasi/perubahan tentang lingkungan. Ia mengatakan pekerjaan rumah dalam mengatasi permasalahan sampah adalah mindset/pola pikir. Mengubah pola pikir masyarakat untuk peduli terhadap lingkungannya adalah tujuan utama dari program tersebut.
“Oleh karenanya program zero waste ini adalah transformasi nilai-nilai lingkungan yang nantinya akan dibekalkan kepada anak-anak muda,”ucapnya. (had)