Bayi Korban Jembatan Gantung Ambruk Selamat

Jembatan Gantung Pulau Mambulau yang ambruk Minggu (21/2) sore sekitar pukul 16.30 Wib. Jembatan gantung yang merupakan ikon Kota Kuala Kapuas ini ambruk setelah ditabrak sebuah tongkang yang ditarik tugboat melintas keluar dari Sungai Anjir menuju ke DAS Kapuas. 
KUALA KAPUAS - Jembatan Gantung Pulau Mambulau yang sebelumnya diberitakan miring, akhirnya ambruk Minggu (21/2) sore sekitar pukul 16.30 Wib. Jembatan gantung yang merupakan ikon Kota Kuala Kapuas yang berada di Kecamatan Bataguh ini ambruk setelah ditabrak sebuah tongkang yang ditarik tugboat melintas keluar dari Sungai Anjir menuju ke DAS Kapuas.

Kejadian itu membuat kaget masyarakat sekitarnya. Sebab sebelumnya kondisi jembatan sudah melengkung. Selama ini warga selalu was was melintasi jembatan dengan panjang sekitar 40 meter itu.Dalam insiden tersebut sebuah motor roda dua Yamaha Jupiter Z hitam yang dikendarai warga Jalan Keraton nomor 13 RT 7 Sari Pulau Kabupaten Kapuas bernama Miftah (22) dengan membonceng  Hamdiah (23) serta anak Hamdiah di gendongan bernama Khairunisa 9 bulan langsung tercebur ke sungai yang saat itu air sungai sedang pasang. Masyarakat yang melihat kejadian langsung bercebur menolong ketiga korban.

Berkat cepatnya pertolongan, ketiganya berhasil diselamatkan warga.  Korban langsung dievakuasi warga ke tepi sungai. Ketiganya langsung dilarikan ke RSUD Kuala Kapuas. Sementara posisi tongkang melintang di tengah jembatan. Puluhan anggota relawan yang menerima laporan langsung menuju ke TKP. Begitu juga puluhan anggota Satpolair Polres Kapuas turun ke tempat kejadian. Dengan beberapa buah perahu karet dan dua buah speedboat, petugas langsung mengamankan lokasi kejadian.

Tongkang kosong dan tugboat langsung dibawa ke Satpolair. Abdul Hamid warga sekitar yang rumahnya berdekatan dengan jembatan mengatakan, jembatan ditabrak rongkang pada saat posisi tongkang setengah badan dari panjang tongkang. "Badan tongkang bagian belakang tersangkut dan menghantam lantai jembatan dengan posisi di tepi. Saat itu air pasang sehingga posisi tongkang agak tinggi," ungkapnya.

Camat Bataguh Noor Rahman yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan, sekitar seminggu yang lalu dia bersama Kades Pulau Mambulau Seberang Ibrahim sudah menyurati Dinas PU Kapuas agar melakukan peninjauan jembatan gantung itu. “ Eh tak tahunya ujar nya, hari ini jembatan gantung Pulau Mambulau patah, ” sergahnya.

Ditambahkan Camat, warga masyarakat yang melalui jembatan ini adalah seperti warga Desa Pulau Mambulau, Tamban Luar, Desa Jangkit dan Desa Bangun Harjo. "Sebenarnya warga bisa melalui jalan atau jembatan di Anjir KM 9. Namun posisinya agak jauh,"katanya.

Terpisah, Miftah korban yang selamat bersama saudara dan bayi saat ditemui di RSUD Kapuas mengatakan, mereka adalah warga Pulau Mambulau seberang. Setelah mengurut bayi di Kapuas mereka menyeberang dengan motor Yamaha Jupiter Z. Pada saat posisinya berada di tengah jembatan, tongkang yang ditarik tugboat memaksa keluar dari Sungai Anjir.

Tiba-tiba bagian tengah tongkang mengenai lantai tepian jembatan dan langsung ambruk."kejadiannya begitu cepat. Saya mengensong dan memegang erat bayi saya. Bayi saya sempat tenggelam dua kali. Berkat cepatnya bantuan dari warga yang menolong, anak saya bisa selamat,"ungkap Hamidah sambil memegang anak perempuannya dan merupakan anak pertama.

Kasat Reskrim Polres Kapuas AKP Wiwin JS yang ditemui di tempat kejadian mengatakan, pihaknya kini masih mengumpulkan data data korban yang tercebur dan mendalami kronologis kejadian."kami juga sudah mengamankan nakhoda tugboat yang biasa mengangkut pasir itu bernama Kasran (54) dan personilnya serta menyita tongkang bersama tugboatnya,"terang Wiwin.

Bupati Kapuas Ir Ben Brahim S Bahat MM MT didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kapuas Drs H Masrani serta Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kapuas Teras ST MT  melakukan kunjungan dan peninjauan ke lokasi Jembatan Pulau Mambulau yang ambruk, Minggu lalu. Kedatangan Bupati ke lokasi jembatan yang merupakan penghubung Kecamatan Kapuas Hilir dengan Kecamatan Bataguh ini disambut oleh sejumlah aparat pemerintah kecamatan setempat, Rabu (24/2) pagi.

Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat usai melakukan peninjauan mengatakan jembatan yang ambruk harus secepatnya dibangun kembali. Ini karena jembatan itu merupakan akses utama yang sangat penting untuk masyarakat. Dimana dalam hal ini pihak perusahaan yang tongkangnya menabrak jembatan menyatakan siap bertanggung jawab.

"Secepatnya akan dibangun kembali, untuk bentuk mungkin sama tetapi bahan tidak lagi kayu ulin melainkan bahan baja. Kita tidak bisa kembali bangun menggunakan kayu ulin karena kayu ulin dengan usia 40 tahunan seperti ini sulit dicari. Kita juga akan hitung nilai jembatan yang ambruk ini dan akan kita minta pihak perusahaan untuk mengganti. Dana pembangunan jembatan yang baru mungkin kita akan sharing dengan biaya dari perusahaan," jelas Ben Brahim.

Sedangkan untuk desain jembatan nantinya ujar Bupati, pihaknya akan minta Dinas PU Kabupaten Kapuas bersama-sama dengan Pemerintah Pusat khususnya Kementerian PU. Tetapi ucapnya, mungkin pembangunan jembatan mendatang akan sedikit dipersempit. Ini agar tidak lagi dapat dilintasi mobil, cukup sepeda motor dan jalan kaki. Untuk mobil bisa melewati jembatan rangka baja di Anjir KM 1.

"Kita melalui Dinas PU Kabupaten Kapuas tengah mengupayakan jembatan rangka baja yang sudah hampir selesai dibangun di Jalan Trans Kalimantan Anjir KM 1 penghubung Kecamatan Kapuas Timur dan Bataguh agar dapat segera operasional. Kita juga berusaha jalan menuju jembatan itu dari sini yang masih berupa badan jalan agar dapat segera dibangun setidaknya layak dilewati. Jalan ini merupakan satu-satunya alternatif terdekat," tukas Ben Brahim.


Pantauan di lapangan, dalam kunjungan itu Bupati Kapuas selain menemui masyarakat menanyakan keluhan akses jalan pasca ambruknya jembatan dan meninjau langsung kondisi jembatan, juga melakukan peninjauan ke jalan setapak menuju jembatan rangka baja di Jalan Trans Kalimantan KM 1 Anjir sebagai satu-satunya alternatif terdekat. Tak lupa Ben Brahim juga menyempatkan diri menemui Wahyu Saputra yang merupakan pahlawan penolong korban yang terjatuh ke sungai saat jembatan ambruk. (nata)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement