LUMAJANG - Aksi kekerasan tidak hanya
bisa dilakukan oleh preman jalanan, tapi juga bisa dipraktekkan oleh oknum
pejabat di Kelurahan Kepuharjo, Kecamatan Kota/ Kabupaten Lumajang (26/1).
Adalah Fajar Yudha Wardhana (31), warga Jalan Pisang Mas, No 31 RW 02/ RT 02,
Kelurahan Kepuharjo, Kecamatan/ Kabupaten Lumajang yang menjadi korban ‘Smack
Down” oknum pejabat tersebut.
Korban menceritakan kronologis aksi Smack
Down oknum pejabat Kelurahan Kepuharjo. Mulanya dia dan calon istrinya,
mengurus surat keterangan domisili untuk keterangan surat nikah ke Kelurahan
Kepuharjo Lumajang. Dia memberikan syarat-syarat yang di loket depan. Setelah
menunggu sekitar 1 jam lamanya berkas dianggap sempurna dan tidak ada
kekurangan.
“Saat itu saya diminta untuk mengoreksi
apakah ada tulisan atau data yang salah. Setelah saya periksa tidak ada
kesalahan dari data yang tertuilis di draf itu. Salah seorang perempuan
menyuruh saya menunggu dan selama 15 menit menunggu lagi, ternyata dia bilang
Pak Lurah tidak bisa menanda tangani dengan alasan ada tamu dari BPN. Saya
protes karena saya datang lebih dulu ketimbang tamu dari BPN, apalagi membubuhkan
tanda tangan tidak sampai 5 menit, apalagi mereka bilang tidak tahu kapan Pak
Lurah bisa membubuhkan tanda tangannya,” ujarnya.
Setelah itu ada salah seorang pejabat
bernama Yusnan membentak dengan kata-kata ‘kamu iki chino! Kek ngene
kelakuanmu’. Karena itu dia menjawab ‘Lho, apa maksudmu, Pak ngomong Chino’.
“Setelah itu si Yusnan ini memukul dan membanting (smack down, Red) saya ke
lantai lalu saya dikeroyok. Saya ditumpaki oleh 3 orang. Saya dikeroyok dan
tidak melawan. Istri saya hanya bisa berteriak, sementara staf kelurahan tidak
ada yang melerai. Setelah itu, saya disekap di sebelah Kantor Kelurahan,”
pungkasnya.
Dia mengaku wajar protes karena
pelayanan di Kantor Kelurahan Kepuharjo tidak memuaskan. Setelah itu korban
menyatakan akan melaporkan kepada pihak kepolisian.
“Waktu saya bilang
begitu, mereka bilang ‘Laporkan! Silahkan laporkan. Kami tidak takut! Polisi
tidak berani tangkap kita semua. Kita aparat pemerintah. Polisi bela kita
semua. Begitu jawaban Yusnan dan dan kawan-kawannya,”pungkas pria yang calon
istrinya bernama Rusmiati keturunan China. Dia akhirnya melaporkan ke pihak
kepolisian dan visum. (h)