Pj
Bupati Kabupaten Mojokerto
saat disambut masyarakat
|
MOJOKERTO - Haul atau peringatan
setahun sekali wafatnya salah satu sesepuh besar sekaligus pendiri
Pondok Pesantren Salafiyah Al Misbar, Mbah Ilyas, diperingati dengan
kegiatan jalan santai bertajuk ‘Mlaku BarengMemperingati Haul Mbah Ilyas
ke-31 Tahun 2016’, Minggu (17/1) pagi.
Start
jalan santai yang terpusat di halaman kediaman K.H. Khusen Ilyas, Desa
Mojoranu, Kecamatan Sooko, ini diikuti kurang lebih 10.000 orang perserta baik
warga sekitar mauapun luar wilayah Kecamatan Sooko. Pukul 07.00 WIB seluruh
peserta diberangkatkan langsung oleh Pj (Penjabat) Bupati Mojokerto, M. Ardi Prasetiawan,
dengan tertib dan lancar.
“Peringatan haul bersandar
pada suatu tujuan penting yaitu mengenang jasa dan hasil perjuangan seorang
tokoh yang berpengaruh dan banyak membawa perubahan positif yang besar seperti
halnya ulama. Sebagai pendiri Ponpes Salafiyah Al Misbar, Mbah Ilyas
merupakan sosok yang sangat berjasa khususnya di bidang kemajuan ilmu
pendidikan dan Islam. Semoga haul beliau yang ke-31 kali ini, bisa
kita jadikan pengingat dan acuan untuk terus berbuat baik dengan menebar manfaat
bagi orang-orang sekitar,” ucap Pj Bupati dalam sambutannya.
Pj
Bupati juga mengucapkan rasa syukur dan terimakasih kepada seluruh elemen
masyarakat Kabupaten Mojokerto, yang sudah berpartispasi dalam Pemilukada 2015
dan menjaga kondusifitas lingkungan masing-masing dengan lancar. Dirinya ingin
agar kondusifitas terus tercipta hingga pelantikan secara sah Cabup dan Cawabup
Kabupaten Mojokerto periode 2016-2020 beberapa hari lagi.
Masih
menurut Pj Bupati, masyarakat dinilai punya andil besar terhadap terciptanya
kondusifitas dan sangat membantu kerja aparat. Walau kondisi tanah air di awal
tahun 2016 ini goyah karena masalah terorisme, Pj Bupati yakin bahwa masyarakat
dewasa ini sudah makin cerdas dan kritis. Kasus penggerebekan dan
penangkapan anggota Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) di Kecamatan Puri
beberapa waktu lalu, ditambah serangan teror dan aksi bom bunuh diri ekstrimis
ISIS (Islamic State of Iraq and al-Sham) di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat,
sejatinya mampu menjadi pembelajaran masyarakat untuk bersatu menyerukan
perlawanan terhadap aksi terorisme secara global.
“Ancaman
terorisme oleh para ekstrimis dan militan berhaluan keras seperti ISIS kini
menjadi sebuah kewaspadaan global. Dunia menolak kekerasan, begitupun juga
dengan kita di Indonesia. Saya menghimbau masyarakat untuk melaporkan jika
ada yang mencurigakan di lingkungan sekitar, baik pendatang baru maupun
organisas-organisasi dengan ajaran yang janggal. Hati-hati betul dengan
doktrin-doktrin baru,” imbaunya serius.
Haul sendiri
juga sarat dengan manfaat bagi masyarakat umum dan generasi penerus para kyai.
Setidaknya haul mampu meneguhkan perasaan hormat santri dan
masyarakat sekitarnya akan peran dari shohibul haul. Pun menghadiri haul seorang
kyai atau ulama, setara dengan meneguhkan silsilah atau mata rantai
keilmuan.
Haul
Mbah Ilyas ke-31 juga bermanfaat sebagai media dakwah kepada masyarakat
umum. Karena pada umumnya, diantara rangkaian acara peringatan haul ada mauidzoh
hasanah (siraman rohani) yang menceritakan perjuangan dan kebaikan
shohibul haul (yang sedang dirayakan
haulnya) agar diteladani,amar ma’ruf nahi munkar dan pembekalan bagi
generasi muda dalam meneruskan estafet dakwah para alim ulama dan kyai sepuh.
Meski bernuansa religius, haul Mbah Ilyas ke-31 juga tetap diwarnai keceriaan masyarakat yang menunjukkan animo positif mengikuti kegiatan jalan santai bersama. Mustofa Kamal Pasa (MKP) sebagai calon Bupati terpilih periode 2016-2020 bahkan ikut menyumbangkan 3 unit motor dan 10 unit sepeda gunung sebagai hadiah undian jalan santai. (ris)