Surabaya Newsweek - Satuan Kodim
0830/Surabaya melalui Koramil 0830/03 Pabean Cantain bersama Polsek Pabean Cantian fokus menghadapi
kemungkinan-kemungkinan jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2015.
Hal itu diungkapkan Danramil 0830/03 Pabean Cantain,
Mayor Suwadi di hadapan personel gabungan, saat apel gabungan dalam upaya
mempersatukan visi mewujudkan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada)
Kota Surabaya tahun 2015 yang aman, damai, tertib, dan lancar, Sabtu ( 5 / 12
/ 2015 ).
Menurut Danramil, upaya itu dilakukan sebagai upaya
memperkecil potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, sekaligus
mencegah kemungkinan terjadi pelanggaran pidana pemilu, dan pertikaian
antar massa pendukung pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Surabaya.
Untuk mengoptimalkan upaya itu, dia mengharapkan
peranserta aktif segenap elemen masyarakat, terutama Tiga Pilar, agar
senantiasa bersinergi dengan kekuatan TNI-Polri dalam melakukan pencegahan dan
deteksi dini terhadap segala potensi terjadinya pelanggran pidana pemilu pada
masing-masing wilayah kerjanya.
“Pada dasarnya, kami (TNI-Polri) butuh dukungan agar
kinerja kami bisa optimal. Dalam arti, sekecil apapun potensi gangguan keamanan
yang muncul di wilayah kita, tolong segera laporkan. Paling penting lagi,
hindari segala bentuk pertikaian, dan aksi provokatif dari pihak tertentu,”
kata Danramil.
Sedangkan menurut Kepala Polsek Pabean Cantian, Kompol Ketut Madia mengatakan "Selain menjaga Kamtibmas,
kami saat ini fokus menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi jelang
Pilkada serentak 2015," katanya, Sabtu, 5 Desember 2015.
Untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi, pihaknya
bersinergi dengan Koramil dan Muspika (tiga pilar) serta memberdayakan satu
orang polisi yang telah ditempatkan di setiap kelurahan.
"Di wiliyah hukum kami ada tujuh kelurahan dan di tiap kelurahan itu
kami tempatkan satu orang polisi. Jadi merekalah yang melakukan koordinasi ke
masyarakat setempat," jelasnya.
Ia mengajak masyarakat di wilayah hukumnya untuk menjaga kekompakan karena,
sebelum pelaksanaan pilkada situasi di
wilayah cukup kondusif.
"Jangan gara-gara beda pendapat kebersamaan kita selama ini jadi
rusak," kata dia.
Menurutnya kondisi terakhir di Padang Utara masih aman dan terkendali.
"Kalau kondisinya tidak aman, jelang penetapan calon kepala daerah
saja pengotak-ngotakan massa sudah bisa kami deteksi, namun hal itu tidak
terdeteksi sampai calon kepala daerah ditetapkan," jelasnya. ( Ham )