Rumah Bambang ketua Pokmas
|
TULUNGAGUNG - Pemohon Prona pusing sudah satu tahun lebih proses sertipikat Prona dari
pemerintah di peruntukkan ke masyarakat ekonomi kecil atau masyarakat miskin di
desa Tulungrejo Kecamatan Karangrejo Tulungagung belum kelar juga.
Selasa 22/12
pagi, Polsek, Koramil, Camat, BPN, Polhut, Kades, anggota Pokmas, melakukan
pertemuan di kantor desa Tulungrejo dengan beberapa warga pemohon Prona yang
belum menerima sertifikat.
Namun ketua Pokmas (Bambang) juga menjabat sebagai
Sekretaris desa Sukorejo tidak tampak hadir. Walau pria PNS yang beralamatkan
dusun Krajan RT 05 RW 01 desa Tulungrejo itu telah diundang, tapi tidak juga
datang dalam pertemuan itu, kata warga inisial YS di rumah.
Pertemuan itu membahas
pokok permohonan beberapa orang warga pemohon Prona yang tanahnya terkendala
tidak bisa di sertifikatkan, karena berbatasan dengan lahan Perhutani. Menurut
warga inisial SP, kalau melihat kejadian seperti itu harusnya sudah disampaikan
sejak awal, lalu kenapa setahun lebih berjalan baru di beritahukan ke pemohon.
Sementara pemohon lainnya sudah menerima sertifikat atas tanah yang mereka
mohonkan, dan pungutannya Rp 300 ribu juga sudah lama diberikan. Kenapa tidak
dari dulu Polhut di libatkan oleh Pokmas maupun ketua Pokmas, Ternyata tidak
semudah yang dibayangkan”, heran warga. Warga hanya disuruh bersabar, tapi
belum tahu kapan jadinya sertifikat itu, tambahnya.
Ketua Pokmas di datangi semua pintu rumahnya tertutup hanya sepasang
sandal yang ada,dan tidak ada satu orang
pun terlihat, kata tetangga Sekretaris desa itu berlibur keluar kota, sedangkan
kata tetangga lainnya pak Bambang baru saja
keluar ,yang kami tahu istrinya bekerja di pemerintahan kabupaten(pemkab)
Tulungagung
katanya.
Bersamaan munculnya kasus prona yang sudah di sidik oleh kejaksaan
dengan menetapkan kepala desa Tulungrejo( yusak bin muhyi )sebagai tersangka
dkk, di duga termasuk yang terlibat di dalam
ketua pokmas sehingga dia selalu sulit di temui baik di rumah maupun di
kantornya. (Nan)