Surabaya Newsweek- Jelang perayaan
natal da tahu baru, Dinas Perdagangan dan Perindustrian mulai menyiagakan
personel untuk memantau harga bahan pokok dan juga parcel. Salah satu yang
dilakukan adalah mengontrol ada tidaknya produk kadaluarsa di dalam parcel.
Sebanyak sepuluh orang pesonel diturunkan untuk memantau sejumlah pasar yang
rawan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Widodo Suryantoro. Pihaknya menyatakan, bahwa permintaan bahan pokok dan juga
parsel memang selalu naik jelang natal dan tahun baru.
“Yang pasti kami memantau agar stok barang itu tidak sampai ada kekurangan
di pasaran. Berdasarkan pantauan, saat ini tergolong cukup, bahkan cenderung
berlebihan,” ucap Widodo.
Untuk harga bahan pokok, tren di akhir tahun dan natal biasanya yang
terjadi adalah harga naik. Akan tetapi saat ini harga masih stabil dan ada
beberapa yang justru turun. Seperti, disebutkan Widodo yang saat ini, naik itu
adalah harga elpiji 3 kilogram. Kemarin harganya sempat naik. Dari Rp 17 ribu
hingga Rp 19,5 ribu. Akan tetapi ditegaskan Widodo sudah mulai turun menjadi Rp
18 ribu.
Widowo menjelaskan bahwa, Khusus untuk parcel, tim akan turun memantau ke
sejumlah pusat perbelanjaan sudah dibentuk. Ada dua tim yang diterjunkan.
Dengan masing-masing tim beranggotakan lima orang. Mereka akan memantau
sejumlah pusat perbelanjaan yang sudah ditentukan.
“Ada 12 titik yang akan kami pantau serius dan kita tinjau ke lapangan.
Sebanyak 12 titik itu tersebar di empat wilayah. Yaitu Surabaya Barat, Surabaya
Timur, Surabaya Utara, Surabaya Selatan,” jelas Widodo.
Untuk Surabaya Barat, yang akan ditinjau adalah di Hypermart di Ciputra
World, Carrefour di Dukuh Kupang, dan Genat di Manukan Lontar. Sedangkan untuk Surabaya
Timur yang akan didatangi adalah di Giant Klampis, Hypermart East Coast, dan
Superindo Jalan Arif Rahman Hakim. Selanjutnya, untuk Surabaya Utara tim
akan terjun ke Carrefor di BG Junction dan raja Parcel di Walikota Mustajab dan
Giant di Jalan Rajawali. Terakhir untuk wilayah Surabaya Selatan yang ditinjau
adalah di Hypermart Royal Plaza, Carrefour di Rungkut, dan Superindo di Nginden
Semolo.
“Untuk produk yang akan menjadi prioritas peninjauan adalah, yang jenisnya
makanan dan minuman. Sebab itu kan berbahaya jika, sampai dikonsumsi manusia
padahal dari segi kualitas makanan dan minuman kemasannya sudah tidak layak,”
papar Widodo.
Selain itu, pihaknya mengimbau agar, warga Surabaya dalam memberi parcel
juga waspada. Artinya, juga ikut memeriksa kualitas produk yang dibeli. Jangan
mau diberikan produk yang kemasannya sudah rusak, berbau tidak sedap, dan yang
terakhir untuk tidak lupa mengecek expired date yang ada di kemasan.
“Perayaan natal dan tahun baru kan sepatutnya dirayakan dengan suka cita.
Jangan sampai karena konsumsi produk kadaluarsa, lalu perayaan jadi berkurang
nilainya,”ujar Widodo.( Ham )