Surabaya Newsweek - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya
bekerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Jawa Timur, kembali menggelar acara tahunan Gebyar KB ke-45. Dengan mengusung
tema “Program KB, Mengabdi dan Siap Membangun Negeri”,
acara yang dihadiri oleh 1577 Kader Institusi Masyarakat Perkotaan (IMP)
dilaksanakan pagi tadi (3/12) di Gelanggang Olah Raga (GOR) Koni- Kertajaya.
Dalam acara tersebut, hadir
juga ketua tim penggerak PKK Kota Surabaya Titin Nurwiyatno (Istri Pj. Wali Kota) didampingi Ketua Dharma Wanita
Surabaya Ny. Hendro Gunawan. Kepala Badan
Pemberdayaan Masyarakat – Keluarga Berencana (Bapemas-KB) Kota Surabaya, Nanis
Chairani dalam sambutannya menjelaskan, kegiatan Gebyar KB ini merupakan salah
satu bentuk apresiasi kepada para kader dan mitra dalam pelaksanaan program KB
di tahun ini.
“Acara ini juga menjadi
salah satu bentuk silahturahmi keluarga besar masyarakat peduli KB, dan sebagai
bentuk persiapan masyarakat peduli KB masa mendatang. Selain itu, kedepan
Bapemas-KB akan terus menggalakan program kontrasepsi mantap melalui Medis
Operatif Pria (MOP) dan Medis Operatif Wanita (MOW), karena hal tersebut merupakan
program kerja Jangka Panjang,” tegas Nanis.
Dalam acara tersebut,
Bapemas-KB mencanangkan Pro Welfare Action 2016, sebuah program yang
diselenggarakan untuk meningkatkan kesejahteraan, serta kemakmuran bagi
masyarakat perkotaan. “Salah satunya
program Pro Welfare Action 2016 adalah pembentukan kampung sejahtera, yang
didalamnya ada kampung KB,” tegas wanita yang pernah menjabat sebagai Kepala
Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Surabaya ini.
Asisten
Kesejahteraan Rakyat Pemkot Surabaya, Eko Haryanto dalam
sambutannya, memberikan apresiasi positif kepada para kader yang hadir.
Menurutnya, kerja keras para kader mampu mengubah stigma masyarakat terdahulu
bahwa ‘banyak anak banyak
rejeki’. Selain itu,
dengan adanya program KB, Pemkot berhasil menekan angka kematian ibu
melahirkan. Diharapkan, nantinya Kota Surabaya bisa menjadi barometer KB
tingkat Nasional.
“Pada tahun 2005 program
fungsional KB dilimpahkan dari pusat ke kota/kabupaten dirasa cukup susah
implementasinya, terlebih mengubah mindset
para target KB. Namun sekarang, berkat usaha dan ikhtiar 1577 kader IMP, kini Pemkot Surabaya bisa meraih
penghargaan, tak hanya tentang KB namun juga dalam pemberdayaan masyarakat dari
tahun 2014 hingga tahun ini,” imbuh Eko.
Eko berharap, Pemkot
Surabaya melalui Bapemas-KB agar segera membentuk kader baru dengan usia yang
masih muda. Harapannya, dengan cara seperti itu, para kader lebih mudah
melakukan persuasif kepada pasangan yang berusia sama dengan mereka. “Saya
berharap kepada Bu Nanis, agar lekas merekrut kader dengan usia yang masih
muda, nanti mereka dapat bersinergi dengan kader yang lebih senior dalam hal
pemberdayaan masyarakat,” imbuh pria yang juga pernah menjabat sebagai
Kepala
Bapemas-KB ini.
Dalam acara tersebut, juga diserahkan
penghargaan kepada pihak-pihak yang berperan aktif terhadap pemberdayaan
masyarakat. Untuk lomba pencapaian MOP dan MOW tertinggi, diraih Kecamatan
Kenjeran. Penyerahan penghargaan juga diberikan kepada instansi yang selama ini
bekerjasama dengan Bapemas-KB, yakni klinik PKBI, serta Bidan Sri Hastutik dari Kecamatan
Tambaksari. Selain itu, diserahkan juga
hadiah lomba Pro Poor Award. Kategori lembaga non pemerintah dan kategori
perorangan.
Sebelumnya, pagi harinya
para kader IMP berpawai, bersama drumband dari SMK Pelayaran dari Jalan
Kertajaya hingga masuk ke arena GOR Koni. 1577 Kader IMP berpawai sembari memberikan
sosialiasi kepada masyarakat pengguna jalan tentang keluarga berencana.( Ham )