Surabaya Newsweek - Untuk membetengi generasi bangsa khususnya
dikalangan mahasiswa biar tidak terkontaminasi oleh ideologis New lift atau
komunis gaya baru, perlu sebuah penghayatan nilai-nilai pancasila. Pasalnya,
semua lini dimasuki oleh kalangan komunis dan gerakan ini lebih pada mengrogoti
pemahaman idiologi yang sudah ada pada kebanyakan masyarakat terutama pada
pemuda. Gerakan ini menyebabkan banyak perubahan pada cara pandang generasi
muda, seperti kebanyakan cara pandang pemuda pada saat ini.
“ Sekarang banyak pemuda memandang kehidupanya adalah persoalan
individualstik prakmatis dan sudah berpandangan acuh tak acuh terhadap
lingkungan sekitar, “ Kata Muhammad Haris M.Pdl dosen IAIN Surabaya dalam acara
sarean menanamkan kembali ideologi pancasila dalam rangka menangkal Faham Neo
Komunis di kampus IAIN. Jumat (10/20).
Lebih lanjut Haris panggilan Muhammad Haris, menuturkan. Cara pandang, idividu yang
tidak pedulu pada kondisi lingkungan rakyat. Merupakan pengondisin secara
bertahap dari gerakan neo komunis, yang pada ujungnya disemua sector lapisan
masyarakat, pada titik tertentu akan mengalami formalisasi idiologi dan
meninggalkan esensi idiolog. Tanda-tanda ini sudah terlihat jelas, Idiologi
Pancasila sudah tidak bisa lagi menumbukan rasa solidaritas terhadap segala
persoalan bangsa.
“Yang lebih berbahaya di kelompok pemuda dan aktifis sudah tidak
ada ketersinggungan dengan persoalan keyakinan dan idiologinya masing-masing,”
ujarnya. Lebih lanjut Haris menjelaskan, dampak dari fomalisai idiologi Pancasila
yang secara bertahap akan membuat Pancasila hanya sebuah ucapan saja, tanpa ruh
dan penghayatan yang tepat. Demikian juga dengan faham yang lain yang diberikan
kebebasan di Indonesia, sudah tidak lagi memberikan ruh terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara.
“Dari persoalan di atas maka diperlukan sebuah langkah strategis
yang harus diambil. Diantaranya adalah memperdalam Pancasila sebagai ruh dalam
menjalani kehidupan. Untuk itu perlu menggalakkan gerakan sadar Pancasila baik
melalui pendidikan, pelatihan atau gerakan dari para intelektual. Pancasila
adalah benteng dari ideologi global. Pancasila adalah Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Insan Intelek Nasionalis (LI2N),
menuturkan, adanya pasar MEA merupakan pertautan ideologi akan semakin
kuat. Serbuan ribuan buruh dari cina memberikan ancaman pada lapangan pekerjaan
pada penduduk Indonesia adalah penyebaran ideologi komunis yang dibawa mereka.
Bukan tidak mungkin buruh yang selama ini sebagai lokomotif gerakan komunis
akan berkembang lebih cepat daripada sekarang. Oleh sebab itu diperlukan
kembali sebuah regulasi baru bagi tenaga asing. Kita bisa menerapkan aturan
bagi tenaga asing bahwa setiap tenaga asing harus memahami pancasila sebagai
sarat mereka bekerja di Indonesia.
“ Internalisasi kepancasilaan harus terus digalakkan. Mulai
lewat pendidikan, diskusi dan gerakan sosial. Pancasila harus terus hidup dan
menjadi falsafah bangsa. Setiap tindakan kita harus mencerminkan nilai-nilai
pancasila. Usaha terbaik untuk melawan neo PKI dalah dengan mengamalkan
pancasila dengan sunguh-sunguh,” pungkasnya. (Ham)