ilustrasi |
Surabaya Newsweek- Keabsahan ijasah kejar Paket C atau setara SMA yang diperoleh
M.Samanhudi Anwar, mantan Wali kota Blitar 2010-2015 dan menjadi petahana (incumbent)
pada Pilkada serentak 9 Desember 2015 masih dipersoalkan oleh LSM Ampera Blitar
dan belum tuntas penanganannya oleh pihak kepolisian.
Kini, muncul temuan
baru, yaitu- Ijasah Sarjana (S1) yang berasal dari Universitas Putra Bangsa (UPB)
Surabaya yang dimiliki oleh M.Samanhudi Anwar diduga Aspal atau diragukan
keasliannya. Sebab, Universitas Putra Bangsa (UPB) telah
dialih kelolakan oleh
Yayasan Panca Bhakti Surabaya sebagai pemilknya kepada Yayasan Universitas
Pelita Harapan sejak tahun 2006.
Informasi yang dikutip
dari tabloid terbitan di Surabaya edisi 264, tahun VI/Minggu I-II
Agustus 2010 dalam
biografinya menyebutkan: Muh.Samanhudi Anwar SH, lahir di Blitar, 20 Oktober
1965. Riwayat pendidikannya; SDN Kepanjenlor IV, lulus 1977. Persamaan SMP
Prop.Jatim lulus tahun 1996. Program Paket C Barokah Sanan Wetan lulus tahun
2003. Universitas Putra Bangsa Surabaya lulus tahun 2007.
Sedangkan riwayat
pekerjaan : Anggota DPRD Kota Blitar periode 1999-2004, Ketua DPRD Kota Blitar
periode 2004 – 2009. Wali kota Blitar periode 2010 – 2015. Dalam pencalonan
sebagai Wali kota Blitar periode tahun 2010 – 2015, Muh.Samanhudi Anwar SH
berpasangan H.Purnawan Buchori sebagai Wakil Wali kota Blitar.
Pengalih kelolaan
Universitas Putra Bangsa di Surabaya yang diselengggarakan oleh Yayasan Panca
Bhakti Surabaya kepada Yayasan Universitas Pelita Harapan telah diputuskan
melalui Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI nomor : 69/D/O/2006 yang telah
ditanda tangani oleh Dirjen Pendidikan Tinggi, Satryo Soemantri Brodjonegoro,
tertanggal 15 Mei 2006. Yayasan Panca Bhakti Surabaya dilarang menggunakan
Universitas Putra Bangsa untuk penerimaan mahasiswa dan kegiatan
penyelenggaraan proses pembelajaran pendidikan tinggi.
Kondisi terkini kampus
UPB Surabaya yang berlokasi di jalan Arief Rahman Hakim (Keputih) Surabaya
tampak tidak terawat dan dibiarkan begitu saja sejak tahun 2000-an sebagai
sarana kegiatan belajar-mengajar untuk pendidikan tinggi. Yang terlihat
aktivitas sehari-hari di areal itu hanya masjid di dalam kampus.
Sementara itu,
Muh.Samanhudi Anwar, yang dihubungi untuk konfirmasi terkait informasi tersebut
melalui telepon selulernya terdapat nada aktif, tapi tidak diangkat oleh yang
bersangkutan. Sedangkan, pertanyaan yang diajukan melalui sms (pertanyaan
singkat) hingga berita ini diturunkan tidak menjawab. Bersambung (tim)