GRESIK- Dana
hibah APBN tahun 2011-2012 untuk desa Sumput
sebesar Rp 350
juta melalui Dinas Pertanian untuk pengadaan hewan sapi sebanyak 35 ekor,
pembuatan kandang, pengadaan satu unit sepeda motor roda tiga jenis Tossa, dan
coker alat penetral kotoran, kini hanya tinggal sejarahnya saja. Warga desa tersebut tinggal gigit jari, karena amanah dana
hibah dari pemerintah sejumlah uang itu secara
bertahap surut menghilang dan sampai tak membekas bangkainya alias raib ditelan
sekelompok oknum yang rakus dan tidak bertanggung jawab. Yang harus bertanggung jawab adalah kades
Sumput, ketua Gapoktan, ketua BPD, ketua Dakota dan DinasPertanian.
Dari jumlah sapi yang semula 35 ekor sejak tahun 2011
seharusnya pada tahun 2015 sapi-sapi tersebut sudah berkembang biak dan
bertambah banyak , ternyata sangat miris dan memalukan kini sapinya tinggal atuk (satu). Tidak cukup mengembat sapi rakyat, tingkah dan
perilaku oknum pencoleng tadi masih juga mengibuli pemerintah ketika adanya
peninjauan ke lokasi peternakan oknum nakal tadi mengelabui pemerintah dengan
cara meminjam (sewa) hewan sapi sejumlah yang dibutuhkan ke tempat lain. Kemudian dikembalikan lagi ke pemiliknya, luar
biasa akal bulus tikus-tikus desa dalam memerankan sandiwara kotornya.
Kiranya warga desa Sumput tidak terima dengan raibnya
sapi-sapi bantuan pemerintah yang raib begitu saja, melalui perwakilan warga
masyarakat desa Sumput, M. Torik telah melaporkan pihak-pihak ke Kejari Gresik
pada tanggal 20 Juni 2015, pada intinya meminta dengan cepat kejaksaan Negeri Gresik segera memanggil dan
memeriksa oknum yang menyelewengkan sapi-sapi rakyat tersebut dan menghukum
para pelakunya sesuai dengan perundang-undangan demi ketentraman dan
kenyamanan warga desa Sumput kedepannya.
Menurut M. Torik kinerja
kejaksaan sangat lamban dan lemot, karena perkaranya sudah dilaporkan ke Kejaksaan Gresik sejak tanggal 20 Juni 2015
dan sudah tiga bulan masih belum
ada hasilnya. “ Pihak
kejaksaan masih saja lakukan penyelidikan
belum juga menentukan siapa tersangkanya, sebetulnya simpel saja panggil
pihak-pihak yang terkait dan periksa mulai dari Dinas Pertanian, Dakota,Kades dan BPD Sumput, Gapoktan dengan mambawa semua berkas dan
dokumen terkait raibnya sapi-sapi tersebut disitu akan ketahuan siapa oknum
pelakunya” jelas Torik.
Ketika dikonfirmasi
ke Kades
Sumput Sutaji (15/9) dikantor desa terkait sapi-sapi yang hilang, melalui
stafnya Sutaji
mengatakanbahwa dia tidak mau ketemu wartawan langsung, bahkan kabur
meninggalkan kantor desa entah kemana.
Terpisah saat konfirmasi
ke kejaksaan negeri Gresik waktu itu diterima oleh staf intel, Heri
bahwa terkait sapi desa Sumput yang sapinya raib kejaksaan telah memanggil
pihak-pihak untuk dimintai keterangan dan kini baru sampai dalam taraf
penyelidikan dan pada waktu dekat insya allah sudah ada jawabannya” ucapnya singkat.(yess)