Surabaya Newsweek- Setelah kemarin pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyerahkan aset seluas 163 ribu meter persegi di kawasan Waru Gunung, Karangpilang, untuk pembangunan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo). Salah satu bangunan terdampak pembangunan Tol Sumo berupa sekolah, diresmikan pagi ini (10/) oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, dan siap digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Bangunan Sekolah Menengah Pertama Negeri
(SMPN) 24 yang baru ini, berdiri di atas tanah seluas 8000 meter persegi,
memiliki 30 kelas, dan sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, diantaranya
adalah lapangan basket, laboratorium, dan toilet bersih.
Acara peresmian yang dibuka tari remo oleh
pelajar SMPN 24 ini, dihadiri oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Kepala
Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Ikhsan, Ketua Dewan Pendidikan Kota
Surabaya, Martadi. Muspika Karang Pilang, dan juga tokoh masyarakat.
Kepala Dispendik Kota Surabaya, Ikhsan dalam laporannya
menyebutkan bahwa di SMPN 24 menerima 28 rombongan belajar (rombel), dan
mengukir prestasi peringkat lima besar dalam lomba pencegahan narkotika.
“Bertepatan dengan peresmian ini, hari ini juga dijadikan sebagai hari kampanye
anti narkotika di SMPN 24 juga,” Imbuh Ihsan.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dalam
sambutannya memberikan arahan kepada para kepala sekolah, guru dan murid yang
hadir, agar dapat melakukan kegiatan di sekolah yang tak hanya berguna bagi
sekolah itu sendiri. Namun, juga berguna bagi bangsa dan negara.
“Anak-anak kini sudah masuk ke dalam arus
komunikasi global. Oleh karena itu, kita harus siapkan mereka dengan dengan
baik, karena mereka harus bersaing dengan anak dari negara lain. Oleh karena
itu. Sekolah harus jadi tempat belajar sesuai dengan usia dan ruang pikir anak,
agar tingkat daya tangkap otak dalam keberhasilan tidak terganggu. Dibantu
dengan perkembangan teknologi jika anak kita terdidik, mereka akan menjadi
penerus masa depan bangsa kita,” imbuh Wali Kota.
Walikota juga memberikan pengarahan agar para
siswa bisa menjaga kebersihan sekolah. Baik disetiap sudut sekolah, di ruang
terbuka sekolah, maupun taman. Wali Kota menganalogikan, bahwa sekolah
merupakan rumah kedua. Oleh karena itu, jika sekolah kotor, maka hal tersebut
sama saja dengan mencoreng muka sendiri.
Acara ditutup dengan pembacaan deklrasi resik
narkoba di depan Wali Kota dan tamu undangan oleh 11 pelajar SMPN 24. Sekolah
yang mendapat penghargaan Adiwiyata tingkat nasional ini berencana untuk tetap
terus memberikan yang terbaik bagi para anak didiknya, dengan cara menghargai
setiap proses pembelajar. ( Ham )