Surabaya Newsweek - Bertempat di halaman Taman Surya berjajar
puluhan mobil keluaran tahun terbaru. Mobil tersebut bukanlah milik pegawai
Pemerintahan Kota Surabaya, melainkan milik para pelaku Usaha Kecil Menengah
(UKM). Sebanyak 234 UKM dari 31 kecamatan di Kota Surabaya hadir untuk
memeriahkan penganugerahan pahlawan ekonomi 2015.
Pahlawan Ekonomi
adalah acara tahunan yang rutin digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sejak
tahun 2010 dan terus berkelanjutan dalam upaya memberdayakan para pelaku Usaha Kecil
Menengah (UKM) di 31 Kecamatan Kota Surabaya. Selain itu, Pahlawan Ekonomi juga
merupakan salah satu usaha dalam menggerakan para ibu rumah tangga sebagai
penggerak ekonomi dalam suatu keluarga.
Wali Kota Surabaya,
Tri Rismaharini dalam sambutannya mengatakan, dalam menyambut MEA (Masyarakat
Ekonomi Asean) melalui kegiatan seperti pahlawan ekonomi, Pemkot Surabaya
menyiapkan para UKM agar bisa bersaing dengan para pengusaha kecil menengah
dari negara lain.
“Pahlawan ekonomi
didirikan untuk mencuri start MEA, karena yang nantinya masuk ke Indonesia
bukan industri-industri besar, melainkan para pelaku usaha menengah kecil. Di
Negara Vietnam dan Thailand, warganya sudah dilatih untuk berbahasa Indonesia.
Oleh karena itu, dengan menganut slogan Go
Global – Go Digital – Go Final, pahlawan ekonomi 2015 yang produknya bisa
dipesan melalui situs belanja online ini, diharapkan bisa membuat UKM Kota
Surabaya mampu bersaing dengan pengusaha menengah kecil dari negara lain,”
tegas Wali Kota perempuan pertama dalam sejarah Pemerintahan Kota Surabaya ini.
Masuk ke acara puncak
yaitu pengumuman pemenang pahlawan ekonomi 2015 dengan hadiah berupa kontrak
kerja senilai 30 juta bagi juara pertama, 20 juta bagi juara kedua dan 10 juta
bagi juara ketiga. Kategori culinary
business (CB), diraih oleh UKM Bina Makmur sebagai juara pertama dengan
produk semanggi dari Kecamatan Sambikerep, juara kedua diraih UKM Yana Taste
dengan produk olahan nasi dari Kecamatan Sawahan, dan juara ketiga diraih oleh
UKM Jasmine Catering dengan prouduk jajanan dari Kecamatan Tambaksari.
Untuk kategori home Industry (HI), juara pertama diraih
oleh UKM Tree G dengan hasil produk kacang goreng dari Kecamatan Kenjeran,
Juara ke-dua oleh UKM Jovis Collection dengan produk sepatu dari Kecamatan Sukolilo
dan juara ke-tiga oleh UKM Rahayu Coklat dengan produk olahan coklat dari
Kecamatan Karangpilang.
Sedangkan, untuk
kategori Creative Industry (CI), juara pertama diraih oleh UKM Kartini Bordir
dengan usaha bordir dari Kecamatan Karangpilang, jaura kedua oleh UKM Nena Namo
dengan produk berupa tudung saji dari Kecamatan Tegalsari, dan juara ketiga
diraih oleh UKM Ondomohen Box dari Kecamatan Genteng.
Untuk kategori Best of the best dari kategori culinary business diraih oleh UKM
Anggrek dengan produk rujak cingur dari Kelurahan Semampir, dari kategori Creative Industry diraih oleh UKM Andini
Collection dengan produk tas batik dari Kecamatan Gunung Anyar, dan dari
kategori home industry diraih oleh
UKM MJ Bakery dengan produk roti dari Kecamatan Tandes.
Ibu Aminah dari UKM
Bina Makmur selaku juara utama di kategori culinary
business ini berharap, melalui acara seperti pahlawan ekonomi, mampu
membuat olahan tanaman semangginya bisa dikenal banyak orang. Untuk
menanggulangi kelangkaan tumbuhan semanggi di wilayah perkotaan, Bu Aminah
mempunyai cara sendiri yaitu dengan melakukan penanaman tumbuhan semanggi
sendiri.
“Saya dan keluarga
menanam sendiri tanaman semanggi, ini salah satu cara untuk menjaga
ketersediaan semanggi selalu aman. Selain itu, saya juga bisa mengawasi
perawatan tanaman semanggi ini. Berkat semanggi ini, saya juga mampu
menyekolahkan anak hingga kejenjang yang tinggi, dan alhamdulillah bisa membeli
satu unit mobil,” imbuh ibu Aminah.
Selain penganugerahan
pahlawan ekonomi 2015, di acara tersebut juga dilakukan penyerahan cinderamata
berupa blangkon dan kaos berutliskan “suwun
yo,cak” (terima kasih, mas) oleh Wali Kota Surabaya kepada para kreator motion comic Suryaraka yang menggagas gerakan Kinetik. Gerakan
kinetik adalah gerakan merancang ulang maskot-maskot milik daerah-daerah di
Indonesia, dan Kota Surabaya adalah kota yang pertama kali melakukan gerakan
ini.
Mengenai tujuan
gerakan kinetik, Wali Kota menjelaskan bahwa nantinya maskot yang telah
dirancang ulang ini, bisa dijadikan cinderamata hasil kreasi para pelaku UKM
Kota Surabaya, dan nantinya cinderamata ini akan dijadikan souvenir para tamu
rapat persiapan konferensi habitat (Preparatory Committee 3 for Habitat III)
dari 167 negara, yang akan digelar di Kota Surabaya pada bulan Juli 2016 nanti.( Ham)