Surabaya Newsweek- Meski, sudah sekian kali
diselenggarakan, Festival Tari Remo dan Yosakoi di Surabaya tidak kehilangan
aura kemeriahannya. Ajang tahunan yang kali ini dihelat di Balai Pemuda, itu
mampu menarik animo masyarakat.
Sedikitnya 250 penari remo unjuk kebolehan menampilkan tarian
khas Jawa Timur. Rentang usia peserta Tari Remo mulai anak umur 5 tahun hingga
remaja 16 tahun. “Mulai siswa taman kanak-kanak (TK) sampai pelajar SMA, semua
ambil bagian dalam festival ini,” terang Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
(Disbudpar) Surabaya, Wiwiek Widayati.
Sedangkan Tari Yosakoi dibawakan oleh 1.000 orang yang
terbagi dalam 40 grup. Masing-masing grup diberikan kesempatan secara
bergiliran menampilkan tarian tradisional Jepang tersebut.
Wiwiek mengatakan, Pemerintah Kota Surabaya sudah menjadikan Festival
Tari Remo dan Yosakoi sebagai agenda rutin tahunan. Kegiatan tersebut merupakan
implementasi dari hubungan sister city
antara Kota Surabaya dengan Kota Kochi di Jepang. Festival Tari Remo dan
Yosakoi juga diintegrasikan, sebagai bagian dari rangkaian acara Cross Culture Festival (CCF) atau
Festival Seni Lintas Budaya, yang juga dilaksanakan setiap tahun.
Konsul Jenderal Jepang di Surabaya Yoshiharu Kato yang turut
hadir menyatakan, pihaknya sangat berterima kasih dan mengapresiasi Festival
Tari Remo dan Yosakoi. Menurut dia, sejak pertama kali diselenggarakan di
Surabaya pada 2003, festival ini bukan sekadar sebagai tontonan seni saja,
melainkan sudah menjadi simbol persahabatan yang kental antar kedua kota, yakni
Surabaya dan Kochi.
Kato menuturkan, di Jepang sendiri Festival Tari Yosakoi
biasanya, diadakan setiap bulan Juli. Sebab, pada rentang waktu tersebut,
Jepang sedang memasuki musim panas dimana sangat cocok untuk,
diselenggarakannya Festival Tari Yosakoi.
Secara keseluruhan, Kato mengaku
terkesan dengan Festival Tari Remo dan Yosakoi yang ada di Surabaya. “Ini baru
pertama kali saya menyaksikan festival ini di Surabaya. Saya sangat senang
melihat respon masyarakat, akan pentingnya kegiatan lintas budaya seperti ini,”
ujar Kato yang resmi menggantikan Noboru Nomura per April 2015 ini.( Ham )