Surabaya Newsweek- Pendaftaran Pasangan Calon Pilkada yang saat ini
diperpanjang selama 3 Hari oleh KPU Surabaya terkait rekomondasi Bawaslu,
menuai tudingan miring dari tim kerja Koalisi Majapahit, yang menilai sebagai
upaya, untuk mendorong munculnya calon pasangan Boneka, sehingga muncul anggapan
bahwa, Pilkada Surabaya hanya formalitas, tidak lagi berkualitas.
Dikatakan A.H Tony ketua tim pokja
Koalisi Majapahit, bahwa dibukanya kembali perpanjangan pendaftaran calon
pasangan Bacacakada, untuk Pilkada Surabaya 2015, untuk yang ketiga kalinya
merupakan kebijakan tendensius, yang bermuatan kepentingan pengusung pasangan
tunggal.
“Ada apa dengan Bawaslu yang tiba
tiba menjadi sangat perkasa, sehingga, bisa memberikan rekomendasi perpanjangan
itu, dan saya menangkap adanya misi, yang terselubung ditingkat pusat terhadap
Pilkada utamanya di Surabayai, ini dipaksakan demi kepentingan pengusung
pasangan tunggal,” ujarnya (6/8/15)
A.H Tony juga secara tegas
mengatakan bahwa, pasangan yang bakal muncul dan mendaftar di KPU dalam jangka
3 hari, bisa dipastikan sebagai pasangan Boneka, dan pelaksanaan Pilkada tidak
lagi mengindahkan kualitas, tetapi hanya formalitas.
“Ditingkat pusat justru membuat
Pilkada di Surabaya hanya formalitas, tidak lagi berkualitas, dan kesan saya
memang dipaksakan agar, muncul calon Boneka,” tambahnya.
Bahkan AH Tony merasa bahwa, dampak munculnya pasangan Boneka, yang diusung oleh
gabungan partai, akan kembali menjadikan Koalisi Majapahit sebagai kambing
hitam, yang maksudnya menjadi sasaran kesalahan.
“Nantinya kami akan kembali menjadi
sasaran kambing hitam, karena parpol yang memungkinkan bisa bermanuver dan
mengusung pasangan calon berada di lingkungan koalisi Majapahit, kalau begini
kan bukan lagi mendinginkan suasana, justru memanaskan kontes politik di
Surabaya,” pungkasnya. ( Ham )